Ketika ada seorang yang membunuh orang lain dengan pedang itu langsung di hukum mati tapi di satu sisi orang yang membunuh orang lain dengan racun itu justru di kasih madu.
Dalam sebuah film kita sering melihat ketika ada seorang perokok pasti rokok itu di sensor, di satu sisi ketika seorang muslim mengubar auratnya itu justru di kasih penghargaan semisalah panasonik award.
Jika kita lihat dari segi psikologis, narkoba itu akan menghancurkan 2 dari bagian otak manusia, sedangkan pornografi akan menghancurkan 5 bagian otak manusia, itu artinya bahaya pornografi lebih mengerikan terutama bagi generasi muda yang katanya penerus bangsa, jika para pemuda di sekolah sibuk mencari ilmu, kemudia setelah pulang sekolah mereka melihat TV terus d perlihatkan dengan tontonan fullgar itu kan tidak etis. ada yang bertanya setiap yang di pertontonkan d TV kan sudah di saring di lembaga penyiaran?, iya itu memang benar tapi disini saya melihat dari perspeksif aturan ISLAM, kalau kriteria pronogafi menurut kaum muslim dan kriteria pronogafi menurut kaum yahudi maupun nasrani itu beda, kita semua tau aturan agama islam dalam mengatur aurat terutama bagi seorang wanita, tapi masih banyak dari mereka yang belum menjalankannya. jika kita perhatikan kaum hawa dalam tanda petik yang beragama islam ,mereka yang belum menutup auratnya beralasan bahwa "buat apa berjilbab kalau kelakuannya bejat". coba cermati? apa yang anda fikirkan dari kalimat tersebut, mereka lebih menyalahkan jilbabnya buan menyalahkan si pengguna jilbab, jadi dasarnya menggunakan jilbab saja belum tentu baik apalagi tidak berjilbab ?
Dalam sebuah film kita sering melihat ketika ada seorang perokok pasti rokok itu di sensor, di satu sisi ketika seorang muslim mengubar auratnya itu justru di kasih penghargaan semisalah panasonik award.
Jika kita lihat dari segi psikologis, narkoba itu akan menghancurkan 2 dari bagian otak manusia, sedangkan pornografi akan menghancurkan 5 bagian otak manusia, itu artinya bahaya pornografi lebih mengerikan terutama bagi generasi muda yang katanya penerus bangsa, jika para pemuda di sekolah sibuk mencari ilmu, kemudia setelah pulang sekolah mereka melihat TV terus d perlihatkan dengan tontonan fullgar itu kan tidak etis. ada yang bertanya setiap yang di pertontonkan d TV kan sudah di saring di lembaga penyiaran?, iya itu memang benar tapi disini saya melihat dari perspeksif aturan ISLAM, kalau kriteria pronogafi menurut kaum muslim dan kriteria pronogafi menurut kaum yahudi maupun nasrani itu beda, kita semua tau aturan agama islam dalam mengatur aurat terutama bagi seorang wanita, tapi masih banyak dari mereka yang belum menjalankannya. jika kita perhatikan kaum hawa dalam tanda petik yang beragama islam ,mereka yang belum menutup auratnya beralasan bahwa "buat apa berjilbab kalau kelakuannya bejat". coba cermati? apa yang anda fikirkan dari kalimat tersebut, mereka lebih menyalahkan jilbabnya buan menyalahkan si pengguna jilbab, jadi dasarnya menggunakan jilbab saja belum tentu baik apalagi tidak berjilbab ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar