Selasa, 31 Maret 2015

Diskusi bareng karang taruna D.I.Y


SABTU 28 MARET 2015
DISKUSI BULANAN
KARANG TARUNA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DALEM WIRONEGARAN, YOGGYAKARTA


Narasumber : Ustad Jazir (Praktisi Keistimewaan Yogyakarta)

Mars Karang Taruna
Cipt.
Kami pemuda pemudi Indonesia
Yang bergabung satu dalam karang taruna
Kami penerus cita-cita bangsa
Demi kejayaan republik Indonesia

Karang taruna milik kita semua
Pengemban amanat bangsa tercinta
Menuju cita-cita pancasila
Negeri adil makmus santausa

Semoga Tuhan selalu bersama kita
Dalam menunaikan tugas mulia

Bersatu padulah kita semua
Dibawah panji karang taruna


                Ini adalah kegiatan yang di adakan oleh pemuda pemuda karang taruna se Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini sendiri di tujukan buat masyarakat umum karena bertujuan untuk mengenalkan sejarah Yogkarta, dari segi history maupun filosofinya. Apalagi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah satu-satunya daerah yang masih mampu menjaga keistimewaannya, beda dengan daerah-daerah lain yang sudah terbunuh oleh tekanan budaya barat. dengan mengikuti diskusi ini banyak sekali yang bisa anda ketahui tentang apa itu keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. walaupun ada masalah yang terus menghadang seperti kurangnya karang taruna di wilayah kota, karena sangat jarang menemukan pemuda di daerah kota yang kebanyakan sudah didominasi oleh pendatang seperti mahasiswa. 

Daftar Isi : My Wordpress

Aku masih ingat



                Pagi ini seperti hari-hari biasa, aku bersama teman sebayaku mengayuh sepeda dengan penuh keceriaan. Tak nampak di wajah kami rasa letih karena jarak yang cukup jauh dari rumah sampai di sekolahan. Apalagi kami adalah siswa Sekolah Menengah Pertama yang masih seumur jagung. Karena baru beberapa hari ini kami resmi menjadi siswa di SMP yang berada di desa seberang. Ya di desa kami hanya ada TK sama SD, jadi setelah lulus SD kami harus bersekolah di SMP yang jaraknya bisa di katakan jauh, ditambah jalan yang sudah rusak. Aku, angga, dan kakak kelasku yaitu Mas Ferdy, hampir setiap hari kami berangkat bersama. Aku boncenga dengan mas ferdy dan si angga dengan sepedanya sendiri. Aku sama mas Ferdy mempunyai aturan khusus, jika sudah di tengah-tengah perjalanan kami pasti berpindah posisi, yang awalnya mas ferdy di depan setelah sampai di jembatan sungai –yang di jadikan tanda perbatasan antar desa- aku pindah ke depan. Tradisi itu sudah mendarah daging bagi semua siswa yang berboncengan seperti aku dengan mas ferdy. Aku masih ingat itu.
***
                Walaupun aku sama angga beda kelas tapi setiap waktu istirahat tak sedikitpun aku hilang dari pandangannya dan sebaliknya. Angga adalah teman seumuranku, rumahku menghadap kerumahnya dan rumahnya mengahadap rumahku karena rumah kami hanya di pisahkan oleh jalan. Apalagi dulu kami satu SD, hampir setiap hari aku dan angga bersama. Tidur satu kamar, kadang tidur di rumahnya dia kadang tidur di rumahku, bahkan di kelas pun kami selalu satu meja. Barulah di SMP ini aku dan angga beda kelas. Hari ini semua siswa kelas satu di kumpulkan jadi satu di ruangan laboratorium, karena hari bakal ada pelajaran komputer. Baru di tahun inilah ada pelajaran komputer karena di tahun sebelumnya komputer belum ada. Di pelajaran komputer ini aku bisa bernostalgia dengan angga, karena hanya di pelajaran komputerlah semua kelas di jadiin satu. Sedangkan guru pelajarananya sendiri belum ada, yang pada akhirnya di ganti oleh guru biologi. Karena hari ini adalah hari pertama pelajaran komputer yang sudah aku tunggu-tunggu, di tambah di pelaran inilah aku bisa duduk satu meja lagi sama angga. Akupun bertingkah riang, aku duduk paling depan, tapi angga malah duduk tepat di belakangku karena dia masuknya telat. Setelah guru mengucapkan salam tanpa rasa peka aku justru membalikan tubuhku ke belakang ,mencoba ngobrol sama angga. Sampai akhirnya seperti halnya petir di siang bolong, karena aku tidak mendengarkan guru yang sedang bicara tepat di depanku. Karena aku sibuk ngobrol dengan angga. Dengan tangan besarnya beliau menampar bagian bawah kupingku, entah niatnya mungkin mau menampar pipiku tapi masih ingat rasa sakit itu, yatu tepat di bagian bawah kupingku. Kejadian itu begitu cepat. Membuat semua siswa diam dengan posisi duduk sempurna, sementara aku, yang semula senang karena sedang asyik ngobrol dengan angga langsung menunduk, membisu, menahan sesuatu yang tidak pernah aku sangka bakal menerpaku. Berjalannya detik seakan lama, sang guru yang sebelumnya bicara dengan suara lantangnyapun tiba-tiba beruah menjadi suara polos penuh kesalahan. Tapi yang pasti kejadian itu masih membekas di benaku. Terlebih batinku.
                Sekarang, hampir enam tahun lebih kejadian itu berlalu. Dan membuatku mengerti bahwa memang benar bahwa “seribu nasihat itu lebih buruk dari pada satu contoh”. Artinya waktu itu aku yang masih duduk di kelas satu SMP lebih mudah menyimpan apa yang telah guru lakukan dari pada yang ia ucapkan. Buat semua teman di kelas pada waktu itu mungkin sudah lupa siapa yang dulu pernah di tampar sama guru itu, tapi aku bocah yang di tampar oleh guru itu, jangannya wajah, namanyapun masih aku ingat dengan jelas sampai sekarang.
***
                Itulah analogi pendidikan indonesia saat ini. Ibaratnya aku itu lapar ,bukanya di kasih makan biar aku kenyang, aku malah di kasih teori resep memasak. Bahasa sederhananya, apa yang di sampaikan guru itu terkadang sulit di pahami oleh para siswanya. Kalau untuk menghafal mungkin hampir semua yang telah di sampaikan guru, pasti semua siswa bisa melakukannya. Tapi pada dasarnya ilmu itu untuk di pahami bukan untuk di hafal. Di tambah suasana dalam proses pembelajaran yang menegangkan, Yang membuat para siswa justru tertekan. Aku masih ingat dulu ada satu guru baru, namanya pak solikhin, beliau adalah guru matematika , sebenarnya bukan guru baru juga, lebih tepatnya  guru pengganti, karena beliau hanya menggantikan guru sebelumnya yang sedang cuti hamil. Walaupun beliau mulai mengajar di kelas tiga, sedangkan hampir teori dari kelas satu sampai kelas dua aku masih kurang memahami, tapi karena cara pengajaran beliau yang berbeda dari guru-guru yang lain, bukan hanya aku, temen yang lainpun sangat antusias menerima setiap analogi pembelajaran yang beliau gunakan. Beliau mengajar dengan gaya humoris, di selingi dengan canda yang membuat jiwa para siswa tidak tertekan, disitulah ilmu mudah masuk. Dan satu kelebihan beliau yang masih aku ingat, beliau sering mengajak siswanya keluar dari kelas, biasanya di tepi lapangan yang suasananya sangat ngaman tidak seperti di kelas yang agak panas. Beliau tidak membandingan satu siswa dengan siswa lainya, semisal gini ketika ada satu siswa sudah bisa mengerjakan sebuah soal yang beliau berikan , tetapi ada satu siswa yang belum bisa mengerjakan soal itu, beliau tidak mengatakan “itu temenmu aja bisa masak kamu tidak”. Tapi beliau menilai dari kemampuan individualnya, karena setiap invidu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Jadi beliau tidak menyama ratakan kemampuan siswa satu kelas itu. maka tak heran jika absensi di pelajaran yang semula paling banyak alfanya setelah di ampu oleh beliau pelajaran matematikalah yang hampir selalu full.


 Awal 2008'an.
Ahmad Ariefuddin

Kamis, 26 Maret 2015

Gara-gara Demokrasi (NB : Belum Selesai)



            Pengertian demokrasi menurut setiap orang yang pernah aku tanya itu menyimpulkan dengan definisi yang berbeda-beda namun secara garis besar saya bisa menyimpulkan bahwa demokrasi ialah suatu sistem dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Pengertian Demokrasi
Secara istilah, demokrasi berasal dari bahasa Yunani "Demos" yang berarti rakyat dan"kratein" yang berarti pemerintahan. Sehingga dapat diartikan sebagai "sistem pemerintahan yang dipegang oleh rakyat atau rakyat diikut sertakan dalam sistem pemerintahan negara, sehingga sistem tersebut yaitu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Sedangkan demokrasi menurut para ahli adalah :
Abraham Lincoln Demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Charles Costello Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara.
John L. Esposito Demokrasi pada dasarnya adalah kekuasaan dari dan untuk rakyat. Oleh karenanya, semuanya berhak untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
Benyamin FranklinDemokrasi adalah sebuah tatanan Negara/ pemerintahan yang bersumber dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan saya yang berjudul Demokrasi Kondom. Kemudian di awal tulisan yang saya beri judul “Gara-gara Demokrasi” ini saya akan memberikan satu pendapat tentang Demokrasi dari seorang tokoh Filsafat Yunani yang namanya sudah sering kita dengar, ia adalah murid dari Socrates (470 Sebelum Masehi sampai 399 Sebelum Masehi) seorang filosof yang mengembangkan filsafat pada zaman Yunani yang begitu ramai di bicarakan  dan dipersoalkan sepanjang sejarah filsafat. Murid tersebut ialah Plato (428 Sebelum Masehi sampai 348 Sebelum Masehi), dalam berfilsafat ia menggunakan tradisi dialog seperti halnya yang dilakukan oleh gurunya yaitu Socrates. Plato meneruskan keaktifan Socrates dengan mengarang dialog-dialog, seperti gurunya, ia tidak mengenal lelah dalam mengadakan dialog dengan lawan bicaranya. Plato memilih dialog karena ia berkeyakinan bahwa filsafat pada intinya tidak lain daripada suatu dialog. Berfilsafat berarti mencari kebijaksanaan atau kebenaran, dan oleh karena itu dapat dimengerti bahwa mencari kebenaran itu sebaiknya dilakukan bersama-sama dalam suatu dialog. Dalam suatu dialog yang pernah di ungkapkannya, ia pernah berpendapat tentang Demokrasi. Menurut Plato, Demokrasi bukan pilihan terbaik karena selalu ada pergumulan para politisi yang punya kepentingan masing-masing. Dalam kritikannya tersebut kemudian ia lebih menganjurkan untuk lebih memilih sistem pemerintahan “Aristokrasi” yang dikomandoi oleh Philosopher Leader, yaitu orang yang bijak dan mendapat kesempatan memilih pemimpin yang naik ke tampuk kekuasaan kakuasaan karena ilmu dan kearifannya. Bukan karena kendaraan politik partainya.
            Bicara tentang Demokrasi, memang sudah menjadi rahasia umum bahwa Demokrasi merupakan pilihan terbaik dari semua yang buruk. Maka sistem ini pulalah pada akhirnya memberikan suatu kelebihan dan kekurangan. Berikut ini saya akan mencoba menjelaskan tentang apa saja kekurangan dan kelebihan sistem Demokrasi ini, di antaranya sebagai berikut :
Kelebihan :

Kekurangan :
1.      Benturan Logika

Saya artikan benturan logika karena saya menemukan ada sesuatu yang harusnya terbuka untuk umum tapi justru di tutup-tutupi dan sebaliknya sesuatu yang harus ditutup justru di umbar. Saya ambil contoh pertama dalam suatu proyek yang menggunakan uang rakyat, disitu keterbukaan anggaran harusnya menjadi keniscahyaan namun faktanya justru secara masif dan sistematis proses itu tak jarang di tutup-tutupi. Kedua dalam mekanisme pemilihan pemimpin, baik itu kepala desa, bupati, gubernur, DPR sampai Presiden, dalam proses penggunaan hak suara disitu justru ditutup-tutupi. Padahal timbulnya permasalahan adalah disitu, yaitu timbulnya rasa curiga.

Pintu Hati

Pintu menuju hati wanita adalah dengan telinganya
                Masalah yang di alami kebanyakan wanita adalah rasa gengsi. Ia akan cenderung melihat penampilah seorang laki-laki. Jika ada laki-laki berpenampilan rapi maka wanita akan menganggap laki-laki itu adala orang baik dan sebaliknya jika ada laki-laki berpenampilan tidak rapi maka wanita akan menganggap bahwa laki-laki itu tidak baik. Namun sebenarnya wanita lebih mengutamakan pendengaranya ketimbang penglihatanya. Tak jarang kita menjumpai ada wanita yang sering tertipu oleh janji-janji manis seorang laki-laki. Wanita lebih suka laki-laki yang humoris. Dan wanita lebih menyukai laki-laki yang bisa membuatnya nyaman. Dari ketiga hal tersebut wanta secara umum akan menggunakan pendengaranya dalam perkara tiga hal di atas. Lebih dari itu wanita juga secara umum tidak menyukai kepada laki-laki yang pendiam karena wanita menganggap laki-laki yang pendiam adalah laki-lak yang tidak berpengalaman dan terlihat bodoh.

Pintu menuju hati laki-laki adalah dengan matanya
                Masalah seorang laki-laki adalah ia lebih banyak menyimpulkan perempuan yang ia temui hanya dari penampilanya. Jika wanita berpenampilan sederhana maka laki-laki akan menilai wanita itu adalah seorang wanita yang sederhana sekalian wanita itu belum ia kenal. Jika ada wanita yang berjilbab, seorang laki-laki akan langsung menilai bahwa wanita itu adalah seorang yang sholehah. Padahal tak jarang wanita yang berjilbab itu memakai pakaian yang ketat dan kain yang terawang. Disitulah akan timbul problem baru, karena hampir laki-laki tidak memahami bahwa wanita kelak akan menjadi sekolah pertama bagi sang anak. Jadi kalau laki-laki hanya memandang perempuan dari penampilannya saja itu akan menipu. kemudian kita sering mendengar seorang laki-laki itu terkenal suka jelalatan matanya walaupun sedang berjalan dengan pasanganya. Itu sebabnya kita bisa mendefinisikan laki-laki yang jelalatan adalah sama seperti wanita yang tidak menutup auratnya.

Yogyakarta 27 Maret 2015-03-27

Ahmad Ariefuddin

Rabu, 25 Maret 2015

Kisah Perjalan dari semarang ke jogja (1 maret 2015)

BUMI
Bentuk bumi kita seolah-olah datar. Dalam keadaan yang sebenarnya bumi itu bentuknya bulat . Hal-hal yang membuktikan bahwa bumi bulat antara lain :
1. Jika seseorang berlayar ke arah barat, maka orang itu akan kembali ke tempat semula dari arah yang berlawanan.
2. Pada saat terjadi gerhana bulan, bagian bulan yang tertutup bayangan bumi berupa lengkungan.
3. Jika kita berada di pelabuhan melihat kapal dari kejauhan yang tampak terlebih dahulu ujung dan akhirnya baru semua badan kapal.
4. Ketika menjelang matahari terbit atau terbenam, diufuk timur atau barat tampak kemerah-merahan.
5. Hasil pemotretan bumi.
Bumi melakukan 2 gerakan yaitu :
Rotasi bumi
Rotasi bumi yaitu gerakan bumi berputar pada porosnya.
Rotasi bumi mengakibatkan peristiwa-peristiwa :
a) Terjadinya siang dan malam
b) Matahari terlihat terbit di timur dan tenggelam di barat.Terbit dan tenggelamnya matahari disebut gerak semu harian matahari.
c) Terjadinya perbedaan dan pembagian waktu. Kala rotasi bumi memerlukan waktu 24 jam. Satu kali rotasi semua tempat di permukaan bumi putarannya 360 bujur. Bumi kita dibagi menjadi 24 daerah waktu, sehingga setiap daerah waktu meliputi 15 bujur. Garis bujur 0 melewati kota Greenwich, sehingga waktu pangkal ditetapkan di Greenwich. Jika waktu standar di sebelah barat bujur 0 waktunya dikurangi sebaliknya di sebelah timur 0 waktunya ditambah.
*       
*       
*       
Revolusi bumi
*       
*      Rovolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari.
Revolusi bumi mengakibatkan :
a) Gerak semu tahunan matahari
b) Perubahan lamanya siang dan malam
c) Pergantian musim sepanjang tahun
d) Terlihat rasi bintang yang berada dari bulan ke bulan
Gerak semu tahunan matahari berlangsung terus antara garis balik utara dan garis balik selatan. Perubahan lamanya siang dan malam. Revolusi bumi tidak dapat kita rasakan, tetapi adanya revolusi bumi ditunjukkan oleh terjadinya pergeseran lintasan mental sepanjang tahu .Revolusi bulan mengakibatkan terjadinya pergantian musim sepanjang tahun di daerah iklim. Musim yang terjadi di belahan bumi utara dan selatan selama 3 bulan.
Revolusi bumi juga mengakibatkan terlihatnya rasi bintang yang membedakan dari bulan ke bulan. Rasi bintang adalah kumpuan beberapa bintang yang membentuk planet tertentu misalnya rasi bintang scorpio, dan rasi gemini, jaman dahulu digunakan oleh para petani sebagai permulaan musim.Revolusi bumi digunakan dasar untuk dasar perhitungan kalender Masehi atau kalender syamsiah. Jumlah hari dalam satu tahun masehi 365 hari. Kala revolusi bumi 365,25 hari, sehingga sisanya 0,25 hari dikumpulkan menjadi 1 hari. Sehingga setiap 4 tahun jumlah hari dalam 1 tahun masehi 366 hari disebut tahun kabisat yang artinya tahun yang bisa dibagi 4.

Manusia

Manusia adalah mahluk yang juga membutuhkan pedoman hidup, pedoman hidup itu di gunakan sebagai acuhan terhadap apa yang harus ia lakukan dan apa yang harus ia hindari. nah semua orang mungkin sudah tau apa itu pedoman manusia dalam menjalani kehidupan ini. ya betul Al-Qur'an. selanjutkan saya akan memberitahukan sebuah logika sederhana. apa hubungannya manusia dan Al-Qur'an dengan Bumi dan Matahari. 
dalam sebuah perjalanan dari semarang ke jogjakarta, di dalam sebuah travel saya pernah bersebelahan dengan seorang. setelah lama ngobrol panjang. secara singkat ia bertanya. "Kenapa ya manusia di wajibkan membaca Al-Qur'an secara terus-menerus dan di ulang-ulang, kenapa tidak seperti buku-buku yang lain yang cukup di baca dari awal sampai akhir saja?".
awalnya saya juga kaget mendengar pertanyaan itu?, karena si bapak itu memang bukan bergama islam, saya mengatakan si bapak bukan beragama islam karena ia di perjalanan membaca Al-Kitab dan di lehernya ada kalung berbentuk salip (+). Nah sebenarnya kalau dia beragama islam saya bisa lebih mudah menjawab pertanyaan itu, karena di Al-Qur'an maupun Hadist sudah banyak dalil tentang fadilah (manfaat) Al-Qur'an, namun karena kali ini yang bertanya adalah ahli Al-kitab maka sayapun menggunakan logika umum. jadi secara sederhana saya menjawab begini. "Manusia itu Bumi, Al-Qur'an itu Matahari, nah bapak pasti masih ingatkan pelajaran waktu smp tentang gerak  Bumi, Bumi itu melakukan dua gerakan, yaitu gerakan rotasi dan gerakan revolusi. begitupun manusia, manusia itu mempunyai dua tugas, yaitu bukan hanya membaca Al-Qur'an, tapi juga harus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-harinya. sekarang coba bayangkan apa yang akan terjadi jika Bumi berhenti mengelilingi Matahari?, itu juga yang akan terjadi bila manusia berhenti membaca Al-Qur'an. karena sesungguhnya cahaya Al-Qur'an itu lebih terang melebihi cahaya matahari.

Minggu, 22 Maret 2015

Presensi Kuliah SEMESTER GENAP, Tahun Akademik 2014/2015

NIM : 14360055
Nama Mahasiswa : AHMAD ARIFUDDIN
Program Studi : Perbandingan Mazhab
Dosen Penasihat Akademik : NURDHIN BAROROH, S.H.I., M.SI. (NIP: 19800908 201101 1 005)
Terakhir Login : Sabtu, 21 Maret 2015 11:23:15 WIB | total login : 122 kali

Tahun Akademik:
Semester: 2

No. Nama Mata Kuliah Kelas SKS Jadwal Kuliah Peserta Kuliah Hadir Ijin % Hadir Update
1. BAHASA INGGRIS A 2 Selasa, 07:00-09:00 R: PPB-202
Kamis, 12:30-14:30 R: PPB-202
Jum'at, 13:00-15:00 R: PPB-202
82 0 0 0 0,00
2. FIKIH IBADAH A 2 Selasa, 10:40-12:20 R: FSH-306 40 6 6 0 100,00
3. HUKUM ADAT A 2 Senin, 12:30-14:10 R: FSH-308 41 5 5 0 92,86
4. HUKUM KETATANEGARAAN ISLAM A 2 Jum'at, 15:15-16:55 R: FSH-204 42 6 6 0 100,00
5. HUKUM KEWARISAN ISLAM 2 B 2 Senin, 07:00-08:40 R: FSH-404 39 7 6 0 92,86
6. HUKUM PERKAWINAN ISLAM B 2 Jum'at, 08:50-10:30 R: FSH-307 49 6 6 0 100,00
7. KEWARGANEGARAAN B 2 Rabu, 14:20-16:15 R: FSH-109 38 7 7 0 100,00
8. KOMUNIKASI PUBLIK/SOSIAL B 2 Kamis, 08:50-10:30 R: FSH-309 50 5 5 0 100,00
9. MANTIQ/LOGIKA A 2 Selasa, 12:30-14:10 R: FSH-406 48 2 2 0 100,00
10. PENGANTAR HUKUM INDONESIA A 2 Rabu, 12:30-14:10 R: FSH-310 45 7 7 0 100,00
11. SEJARAH HUKUM ISLAM B 2 Senin, 09:45-11:25 R: FSH-412 39 4 5 0 100,00
12. USUL FIKIH I B 2 Rabu, 07:00-08:40 R: FSH-310 40 7 5 1 92,86

Mekanisme pengabsenan dosen kepada mahasiswanya

Cara-cara dosen dalam mengabsen mahasiswanya :
1.       Dosen memanggil satu persatu mahasiswanya di awal pembelajaran
Cara ini bisa dikatakan menjadi salah satu cara yang sering di gunakan dosen dalam mengabsen mahasiswanya. Hampir cara ini sangat umum di gunakan oleh dosen untuk mengabsen mahasiswanya. Cara ini memang efektif untuk menghindari mahasiswa untuk hanya nitip absen. Namun cara ini juga ada kelemahanya. Yaitu mahasiswa awalnya masuk,namun setelah sang dosen sudah mengabsennya, tak lama kemudian si mahasiswa itu minta izin kebelakang namun si mahasiswa tidak masuk kemabali. Intinya si mahasiswa hanya mengejar kehadiran saja namun enggan menjalani pembelajaran di kelas.
2.       Dosen memanggil satu perastu mahasiswa di akhir pembelajaran
Cara yang satu ini adalah cara yang paling efektif dalam upaya menghindari mahasiswa yang hanya nitip absen. Lebih dari itu cara inipun bisa menghindari mahasiswa yang hanya mengejar absensi namun enggan menjalani pembelajaran di kelas. Namun cara seperti ini hampir sedikit dosen yang menggunakannya.
3.       Dosen hanya menyerahkan kertas absensi kepada mahasiswanya
Cara yang berikut ini adalah cara yang menimbulkan mahasiswa untuk saling nitip absensi. Mahasiswa yang satu akan menyuruh mahasiswa lain untuk mengabsenkannya di kertas absensi. Karena sang dosen hanya berfikir tugasnya hanya masuk kelas dan menyampaikan materi yang harus di sampaikan kepada mahasiswanya. Sang dosen tidak berfikir bahwa yang ia lakukan secara tidak langsung akan menumbuh kembangkan mahasiswa yang suka nitip absen.  
4.       Dosen menyerahkan kertas absensinya kemudian memanggil satu persatu
Cara ini adalah cara yang paling jarang ditemui. Tapi masih ada dosen yang masih melakukan cara ini untuk menekan angka mahasiswa yang hanya nitip absen. Terutama di universitas yang menggunakan jumlah absensi mahasiswanya sebagai syarat untuk mengikuti UTS dan UAS. Secara umum jumlah absensi yang harus mahasiswa jalani adalah minimal 75% kehadiran. Jadi mekanisme pengabsenan yang ini adalah cara yang di gunakan oleh dosen sebagai cara untuk memastikan minimal kehadiran mahasiswa bisa berjalan dengan benar.



Ahmad Ariefuddin

Logika Korek Api

                Dalam islam semua orang yang belum menikah namanya jomblo, orang yang pacaran tapi  belum menikah dinamakan jomblo yang menambah masalah.
Anak muda yang cerdas kalau pacaran mudah putus, dan sebalikanya anak muda yang lemah kalau pacaran awet. Karena pemuda yang lebih sering mengatakan pada pacarnya (kamu adalah semangatku, aku tidak bisa hidup tanpamu, kamu adalah hidup dan matiku). Disitulah cara berfikir pemuda yang lemah menggunakan fikirannya yang sebenarnya keliru.
Kemudian secara logika
Pacaran itu lebih menyiksa dari pada di penjara. Kenapa? Karena ketika kita di penjara yang kurung adalah raga , namun jiwa kita masih bisa berimajinasi kemanapun kita mau. Dan ketika pacaran raga kita bebas semau kita namun jiwa kita terkurung oleh pasangan kita yang membuat kita fokus kepada dia.

Anak muda itu sering melakukan kesalahan. Karena pemuda itu adalah masa dimana ia sedang mencari jati dirinya. Disitulah timbul problematika. Disatu sisi dengan kesalahanlah anak muda akan melangkah maju dengan modal setiap kesalahan yang pernah ia lakukan. Jadi pada intinya anak muda yang setya itu lucu. Anak muda sering terkurung dalam kesetyaan. Kesetyaan yang  membuat ia seolah sedang maju melangkah padahal ia sedang diam diri.

Sabtu, 21 Maret 2015

History Of Orientalisme and Oksidentalisme

                

Kemajuan zaman yang membuat manusia di mudahkan dengan segala sesuatu yang di inginkannya. Berasal dari penemuan-penemuan yang telah lahir di era modern ini membuat manusia di anggap harus mengikuti peradaban yang sudah berkembang dengan pesat. Dunia yang di pandang terbelah oleh dua kelompok, yaitu kelompok timur dan kelompok barat. Kelompok timur yang di bentengi oleh mesir dan kelompok barat yang di pimpim oleh amerika. Semua itu agaknya sudah menjadi rahasia umum bagi siapapun dan dimanapun manusia berada. Dan antara kelompok barat dan kelompok timur tak jarang sering terjadi pertikaian baik secara langsung (fisik) ataupun secara tidak langsung (non fisik). Pada akhirnya kitapun akan bertanya-tanya tentang penyebab terbelahnya dunia ini menjadi dua kelompok.
                Jika kita coba melihat sejarah, dulu memang masih terjadi perluasan daerah kekuasaan yang endingnya sering terjadi peperangan, dan sampai akhirnya hadirlah pandangan tentang peperangan  antara kelompok barat dan kelompok timur. Kelompok timur yang pada waktu itu di pimpim oleh Baginda Rasulullah SAW yang sampai saat ini menjadi teladan para kelompok timur. Dan kelompok barat yang di pelopori oleh kaum yahudi. Pada saat itu memang terjadi perang yang sangat terkenal saat ini, yaitu perang secara fisik, kelompok timur yang jumlah lebih sedikit justru terus menang melawan kelompok barat yang jumlah lebih banyak. Dari situlah timbul perdebatan di antara pemimpin kelompok barat. Apakah akan terus melakukan peperangan secara fisik melawan kelompok barat atau akan menyerah saja. Pada diskusi yang sangat sengit itulah terjadi perpecahan di antara pimpinan kelompok barat, yaitu ada yang memilih untuk melanjutkan peperangan melawan kelompok timur tapi ada pula yang memilih untuk menyudahi peperangan tersebut. Dari perpecahan itulah dari pengikut kelompok barat lebih banyak yang memilih untuk menyudahi perang. Namun bukan berarti menyerah. Karena mereka secara diam-diam berhijrah kesuatu daerah untuk mempelajari kenapa dengan jumlah sedikit kelompok timur justru selalu menang dalam peperangan melawan kelompok barat yang jumlahnya lebih banyak. Dengan modal ingin berbalas dendam untuk mengalahkan kelompok timur, sebagaian kelompok barat yang memilih untuk berhijrah terus berusaha mencari tahu apa yang di gunakan oleh para pengikut kelompok timur dalam memenangkan di setiap peperangan melawan kelompok barat. Sampai akhirnya dengan perjuangan yang tidak mudah para sebagian kelompok barat yang memilih untuk berhijrah tersebut mengetahui apa yang membuat kelompok timur selalu bisa mengalahkan kelompok barat. Para pemimpin kelompok timur itu akhirnya sepakat bahwa yang di gunakan para kelompok timur itu adalah “Al-Qur’an”. Sejak saat itu pulalah para pemimpin kelompok barat menemukan cara apa yang harus di lakukan untuk mengalahkan kelompok timur, yaitu dengan menjauhkan para kelompok timur dengan senjatanya tersebut yaitu Al-Qur’an. Kelompok barat sedikit demi sedikit terus berusaha dan berjuang agar para kelompok timur jauh dari Al-Qur’an. Dan cara yang di gunakan kelompok barat bukan secara fisik yaitu dengan menghancurkan Al-Qur’an, namun dengan menghancurkan pemikiran pemuda-pemuda kelompok timur, yaitu menyisipkan ajaran bahwa Al-Qur’an tidaklah penting.  Sampai akhirnya kemajuan zamanpun di jadikan alat untuk terus menghancurkan kelompok timur secara tidak langsung. Dimana budaya barat terus tumbuh dan berkembang di kalangan pemuda kelompok timur yang membuat para pemuda semakin jauh dari Al-Qur’an yang dulu di pakai sebagai alat untuk mengalahkan kelompok barat. Dan sejak itu pulalah masa keemasan kelompok timur terus runtuh karena pemudanya terus di cekoki oleh kesenangan dan kemudahan yang di berikan oleh kelompok barat sebagai alat untuk menjauhkan dari Al-Qur’an. Jadi intinya sekarang kelompok barat tidak perlu melakukan perlawanan secara fisik atau melakukan perang untuk mengalahkan kelompok barat, namun dengan mencekoki para pemuda kelompok timur dengan kesenangan dan kemudahanlah kelompok timur terus runtuh dengan sendirinya. Kenapa yang di cekoki para pemudanya, karena masa muda adalah masa dimana pencarian jati diri jadi disitulah doktrin-doktrin melekat sampai akhirnya di jadikan acuhan dalam menyelesaikan masalah. Cara berfikir yang telah di mainkan oleh kelompok barat akhirnya membuat kelompok timur sekarang dalam masa krisis.
                Seperti yang saya ketahui di masa klasik dulu, seorang misonaris legendaris “Henry Martyn”, mengatakan, “saya datang menemui umat islam, tidak dengan senjata tapi dengan kata-kata, tidak dengan pasukan tapi dengan akal sehat, tidak dengan kebencian tapi dengan cinta.” Ia berpendapat bahwa perang salib telah gagal. Karena itu, untuk menaklukan dunia islam, dia menemukan resep: yaitu gunakan “kata logika dan cinta”, bukan kekukatan senjata atau kekerasan. Misionaris lainnya, “Raymond Lull” juga mengatakan hal senada, “kulihat banyak ksatria pergi ketanah suci di seberang lautan, dan kupikir mereka akan merebutnya dengan kekuatan senjata, tapi akhirnya semua hancur lebur sebelum mereka mendapat apa yang tadinya ingin mereka rebut.”
                Menurut Eugene Stock, mantan sekretaris editor di “Church Missionary Society”, tidak ada figur yang lebih heroik dalam sejarah Kristen dibandingan Raymond Lull, kata Stock, adalah “misionaris pertama bahkan terhebat bagi kaum Mohammedans” . itulah resep Lull ; Islam tidak dapat ditaklukan dengan “darah dan air mata”, tetapi dengan “cinta kasih” dan do’a.
                Ungkapan Lull dan Martyn itu di ungkap oleh Samuel M. Zwemmer, misionaris Kristen terkenal di timur tengah, dalam bukunya “Islam: A Challenge to Faith” (terbit pertama tahun 1907). Di situ ia memberikan resep untuk menaklukan dunia Islam. Ia menyebut bukunya sebagai “studies on the Mohammedian religion and the needs and opportunities of the Mohammedan World form the standpoint of Cristian Missions”
                Bagi para misionaris Kristen ini, mengkristenkan kaum Muslim adalah satu keharusan. Jika tidak, maka dunia pun akan di Islamkan. Dalam laporan tentang “Centenary Conference on the Protestant Missions of the World” di london tahun 1888, tercatat ucapan Dr. George F. Post, “kita harus menghadapi Pan-Islamisme dengan Pan-Evangelisme. Ini pertarungan hidup dan mati.” Selanjutnya ia berpidato :
                “...kita harus masuk ke Arabia,, sudan, Asia tengah, dan kita harus mengkristenkan orang-orang ini atau mereka akan berbaris melewati gurun-gurun pasir mereka, dan mereka akan menyapu seperti api yang melahap kekristenan kita dan menghancurkannya.

                Pada akhirnya kekuatan kata yang dipadu dengan kasih seperti di ungkap Henry Martyn perlu mendapat catatan serius. Konon seperti orang jawa sebagai mana menggunakan huruf jawa, huruf jawa akan mati jika di pangku. Jika seseorang di bantu, dibiayayai, di beri perhatian yang besar (kasih), maka hatinya akan luluh. Lihatlah sejarah bagaimana kekuatan ide freedom dan liberalisme mampu menggulung sebuah imperium besar bernama turki ustmani. Ketika kaum muslim tidak lagi memahami Islam dengan baik, tidak meyakini Islam, dan menderita peyakit mental minder terhadap perdapan barat, maka yang terjadi kemudian adalah upaya imitasi terhadap apa saja yang dikaguminya.
                Pada akhir tulisan ini saya akan memberikan satu perkataan dari tokoh gerakan Turki muda yang bernama Abdullah Cevdet, ia mengatakan “Yang ada hanya satu peradaban, dan itu adalah peradaban eropa. Karena itu, kita harus meminjam peradaban barat, baik bunga mawarnya yang kelihatan indah dilihat, maupun duri di batangnya yang harus menusuk kita”.


Ahmad Ariefuddin

Dunia ini kejam



                Bangun karena rasa sakit. Huh kulihat jam sudah pukul 06.35 pagi, untung aku terjatuh dari kursi ini. Gara-gara tadi malam nungguin klub kesukaanku maen, bukannya bisa nonton malah ketiduran. Eh paginya malah jatuh. Melihat hp yang terjatuh aku tersentak karena hari ini ternyata aku ada jadwal kuliah pukul 07.00. sambil membenarkan sarung yang masih kupakai, aku berjalan dengan cekatan keluar dari rumah untuk segera membeli sarapan. Warung Gudeg Bu Marto, ya itu adalah tempat sarapan favoritku, bukan hanya jaraknya yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggalku tapi lebih dari itu dulu aku juga pernah kerja di warung guedeg itu. walaupun hampir setiap hari aku sarapan Gudeg tapi rasa bosan tidak pernah datang menyapa perutku untuk menerima sebungkus bubur dengan areh serta telur separo. Ya itulah sarapan sehari-hariku.
                Bergegas berjalan menuju warung Bu Marto, aku berjalan tanpa memperhatikan pakeanku yang masih lusuh karena bekas di pake buat tidur. Ya itu terpaksa aku lakukan karena aku harus buru-buru berangkat ke kampus. Sesampainya di warung Gudeg Bu Marto tak jauh dari pasar aku duduk di kursi panjang yang terbuat dari kayu panjang yang sudah agak bungkuk ketika diduduki. Dalam kursi sambil aku menunggu, datanglah nenek-nenek tua dengan sepeda yang dituntunnya. Ya di tuntun bukan di naikin. Nenek itu adalah penjual koran bekas buat pembungkus makanan. Berjalan melewati warung Gudegnya Bu Marto nenek yang berjalan tertaih itu mendapat sautan panggilan pembeli.
                “Tumbas bu, tumbas” teriak salah satu pembantunya Bu Marto yang denga suara lantangnya memanggil nenek penjual koran bekas itu. dengan kulit wajah yang sudah keriput yang di hias dengan hijab kain lusuh, nenek penjual koran bekas itu memutar balikan sepeda dengan koran bekasnya yang ia tuntun dengan pelan. “Pinten niku bu?” (berapa itu bu) tanya mbak Lastri, pembantu Bu Marto . mbak lastri langsung menurunkan tumpukan koran yang ada di sepeda si nenek itu satu per satu. Memilih yang paling berat mbak lastri menimbang nimbang dengan tangannya yang masih kuat. Nenek yang sudah renta hanya bisa pasrah apa yang dilakukan mbak lastri yang sedang bersemangat memilih yang paling berat.
“Saiket Gangsal welas ewu” (satu ikat lima belas ribu) jawab nenek itu. berdiri di samping trotoar tempat bu marto berjualan si nenek itu menjawab pertanyaan dari mbak lastri yang sedang sibuk memilih koran bekas yang akan di jadikan bungkus nasi gudeg. Tapi mendengar jawaban sang nenek mbak lastri langsung terkaget.
“kok mahal banget bu” seru mbak lastri
“njeh mbak niku saiket gangsal kilo” (iya mbak, itu satu ikutnya 5 kg).
Setelah mendengar jawaban dari sang nenek penjual koran bekas itu ,bukan mengambil uang untuk membayar mbak lastri justru menyibukan diri dengan mencuci piring bekas pelanggan gudeg bu marto. Entah apa yang ada di fikirannya mbak lastri meninggalkan koran bekas yang tadi telah ia turunkan satu persatu dari sepeda nenek penjual koran bekas tadi.
“5ribu saya ambil satu iket bu” singgung mbak lastri sambil sibuk mencuci piring.
“mboten angsal mbak” (tidak bisa mbak) jawab sang nenek penjual koran sambil menata kembali koran bekasnya ke sepeda yang tidak ada standarnya.
“sekawan ewu mpun mbak” (yaudah sepuluh ribu mbak?) tambah si nenek dengan nada datar sambil berharap koran yang tadi telah di turunkan satu persatu ada yang mau di beli walaupun hanya satu ikat. Karena pada saat itu mbak lastri adalah pelanggan pertamanya jadi masih banyak koran yang harus si nenek itu bawa.
“ini bu 8ribu ya” selembar uang 5 ribu, selembar uang 2ribu dan 2 recehan uang 500 rupiah yang mbak lastri ambil dari saku bajunya ia sodorkan ke nenek yang sudah selesai menata kembali koran-koran yang tadi telah di turunkan oleh mbak lastri.
“mboten mbak, sekawan ewu mpun pas” tidak mbak, 10 ribu sudah pas” saut si nenek sambil menjaga keseimbangan sepeda yang tidak ada standarnya itu.
Sampai akhirnya mbak lastri membawa piring-piring, sendok dan gelas yang telah ia cuci ke dalam warung gudeg bu marto. Saat itu pulalah ia tidak keluar lagi. Dan membiarkan si nenek pergi dengan tangan hampa tanpa ada uang sepeserpun yang ia dapat setelah lamanya waktu yang harus nenek berikan untuk melayani mbak lastri yang awalnya ingin membeli.
Melihat kejadian itu, aku yang duduk di kursi panjang di samping pintu masuk warung gudegnya bu marto aku hanya bisa tercengang dan bagaikan film-film di bioskop, kejadian itu sangat mengetuk hati kecilku yang membuat batin ini berteriak “dunia ini sungguh kejam”.

Ahmad Ariefuddin
Yogyakarta 12 maret 2015.


Masalah itu seperti nafas

Masalah itu seperti nafas, ia akan terus ada selama kita masih hidup. Dan begitu pulalah masalah yang pernah aku hadapi waktu kelas 3 SMP. Sekitar tahun 2010 masehi, seperti siswa smp kelas 3 pada umumnya akupun agaknya takut untuk menghadapi ujian nasional yang di adakan pemerintah secara nasional. Apalagi waktu itu ujian nasional menjadi satu-satunya syarat supaya siswa bisa dinyatakan lulus. Dan pemikiran yang di pakai kebanyakan siswa saat itu adalah jika kita tidak lulus itu artinya perjuangan yang di lakukan selama 3 tahun dari kelas 1 sampai kelas 3 akan menjadi sia-sia. Mainsed yang sebenarnya kurang masuk akal dalam fikiranku saat ini. Setelah 5 tahun kemudian aku menjalani kehidupan ini. Pemikiran yang dulu aku pakai secara tidak langsung mengupayakan untuk mengejar selembar ijazah. Walaupun ketika tidak lulus pemerintah sudah memberikan fasilitas Ujian paket B, namun aku sebagai siswa yang masih berumur 15 tahun akan mengikuti kebanyakan orang seumuranku saat itu, yaitu menganggab tidak lulus sebagai sebuah aib. Lebih dari itu baik itu di perkampungan ataupun perkotaan ketika ada seorang yang tidak lulus itu akan menjadi perbincangan utama dalam suatu pertemuan. Entah itu di pasar, arisan, warung makan, dll.

Kemudian aku yang hidup di lingkungan religius akhirnyapun menjadikan Tuhan sebagai pegangan ketika aku sedang mengalami ketakutan, kesusahan dan kegelisahan. Dan itu juga yang aku alami ketika akan menghadapi ujian nasional yang waktu itu agaknya menjadi momok yang sangat menakutkan di fikiranku. Beberapa bulan sebelum ujian nasional di sekolah di adakan shalat bersama, pengajian, dan di datangkan seorang motivator. Semua itu hanya berlangsung ketika siswa sedang memasuki kelas 3. Itupulalah yang menjadikan pemikiran siswa kelas 3 menjadi absurt dan lebih-lebih membuat siswa menjadi stres. Kenapa juga kegiatan shalat bersama itu harus di adakan sebelum ujian nasional dan berdo’a untuk mendapatkan kemudahan dalam mengerjakan soal-soal ujian nantinya. Terus di datangkan seorang motivator yang bertujuan untuk memotivasi siswa yang akan menghadapi ujian nasional agar lebih rajin belajar, rajin membaca dan rajin bertanya tentang pelajaran yang masih belum di pahami kepada gurunya. Mainsed saat itu yang di pakai adalah ketika kita takut kita mengingat Tuhan, dan sebalikanya dari kelas 1 sampai kelas 2 tidak ada kegiatan dari sekolahan yang religius seperti itu. akhirnya banyak siswa yang tiba-tiba berubah sikapnya, yang biasanya tidak sopan dengan gurunya ketika akan menghadapi ujian nasional ia tiba-tiba sangat sopn. Yang dulunya jarang shalat tiba-tiba belum adzanpun sudah di masjid. 

Selasa, 10 Maret 2015

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/ TUGAS AKHIR

download (1).jpgKEMENTRIAN AGAMA RI
                         UNIVERSITAS ISLAM NEGERI UIN SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

Jl. Marsda Adisucipto(  (0274) 515856 Fax. (0274) 552230
Yogyakarta Kode Pos 55221
 



SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/ TUGAS AKHIR

Kepada :
Yth. Dekan Fakultas Syariah & Hukum
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Di Yogyakarta

                Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan sepertlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi Saudara :

Nama                    : Ahmad Ariefuddin
NIM                       : 14360055
Judul Skripsi       : Perbandingan Budaya Barat, Budaya Timur dan Budaya Jawa dalam mempengaruhi Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Syariah & Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam bidang Ilmu Hukum Islam.
                Dengan ini kami mengharap agar skripsi atau tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

                Wassalamu’alaikum Wr.Wb



Yogyakarta, 11 Maret 2015



Pembimbing :


Dr. Ali Shodikin M.Ag
          NIP.06210055 199903 1 002