Surat Mahasiswa
Buat sahabat-sahabatku yang
sama-sama masih berjuang dalam proses meraih cita-citanya di jenjang kuliah.
Kita semua harus sadar pada saat ini kita merupakan harapan terbesar bagi
masyarakat sebagai penyambung lidah rakyat terutama sebagai perubahan di
masyarakat atau yang sering di sebut Agen
social of cahange, kita juga terlibat
dalam setiap perubahan tatanan kenegaraan selama ini yang sudah menjadi jargon
dan pilar utama terjaminnya sebuah tatanan kenegaraan yang demokratis.
Romantisme politis antara mahasiswa dengan rakyat terlihat sebagai fungsinya
sebagai social control termasuk
terhadap kebijakan menindas, sehubung dari hal tersebut pertama kitapun di
tuntut untuk dapat mengambil ilmu sebanyak-banyaknya untuk kemudian bisa kita
amalkan kepada generasi penerus bangsa selanjutnya demi kemajuan pendidikan
Indonesia yang saat ini kualitasnya masih di anggap rendah, yang kedua kitapun
perlu melatih sikap sosial kita yang bisa kita tempuh dengan mengikuti
organisasi ,gerakan, ataupun UKM di dalam kampus.
Prestasi akademik
bisa lebih kita dapatkan dengan membaca dan sikap sosial bisa lebih kita
dapatkan dengan mengikuti organisasi di kampus, karena kita itu buta jika kita
hanya fokus dalam hal akademik tapi lupa melatih sikap sosial kita, dan kita
itu lumpuh ketika hanya fokus berorganisasi tapi kita lalai dalam hal akademik,
jadi mau tak mau keduanya harus saling berjalan beriringan dan dalam hal
akademik membaca menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting karena dengan
membaca kita tidak hanya dapat membuka jendela dunia tapi kitapun akan dapat
keluar dari jendela tersebut yang selanjutnya akan mengetahui bahwa dunia ini
lebih luas dari apa yang kita bayangkan, dan jikapun kita malu untuk bertanya
membaca adalah solusi untuk menemukan jawaban atas pertanyaan kita pendam,
kemudian dalam hal interaksi sosial kitapun harus menjadi pribadi yang jad
panutan bukan hanya di wilayah kampus tapi dalam wilayah kampung tempat tinggal
kitapun kita harus jadi panutan ,maka dengan berorganisasilah kita akan lebih
mampu menjadi individu yang cakap dalam hal interaksi sosial, ingat menulislah
agar dipahami, berbicaralah agar didengar, dan membacalah agar menjadi besar.
Marilah kita
bersama-sama memulai kebaikan meskipun dalam hal kecil dari diri kita
masing-masing, karena hal baik meskipun kecil tapi jika dibiasakan itu akan
menjadi sesuatu yang lebih berarti, dan membaca adalah salah satu hal kecil
namun baik yang jika dibiasakan pada akhirnya akan menjadi sesuatu yang sangat
berarti ,dan lebih dari yang kita tau membacapun mempunyai manfaat yang baik
bagi otak dan tubuh kita :
1. Memberikan
kekuatan bagi memori.
Membaca memberikan jenis latihan yang berbeda bagi otak dibandingkan menonton TV atau mendengarkan radio, baik ketika kita memahami halaman per halaman atau hanya sekedar memindai instruksi manual mesin pembuat kopi, bagian otak yang telah mengembangkan fungsi-fungsi lain — seperti kemampuan imajinasi, bahasa dan pembelajaran asosiatif — semua terhubung dalam sirkuit saraf tertentu untuk membaca. Ini merupakan hal yang sangat menantang, kata Ken Pugh, PhD, presiden dan direktur penelitian Haskins Laboratories kepada majalah Oprah. Kebiasaan membaca memacu otak kita berfikir dan berkonsentrasi.
2. Membuat latihan fisik bertahan lebih lama.
Layaknya singleterbaru Lady Gaga atau episode serial TV Real Housewives, buku juga teman yang baik untuk menemani kita saat latihan fisik. Menenggelamkan diri pada alur buku bisa membuat kita bertahan lebih lama di atas mesin latihan demi menyelesaikan bab yang begitu memikat. Hal itu diungkapkan majalah Weight Watchers. Michele Olson, PhD, profesor fisiologi olahraga di Auburn University mengatakan kepada majalah itu, untuk mencegah timbulnya sakit pada leher atau bahu, pembaca harus menggunakan tempat menaruh buku di mesin dan berusaha tidak memutar bahu mereka selama latihan berlangsung.
3. Menjaga keremajaan otak.
Membenamkan diri dalam buku yang bagus benar-benar dapat memperpanjang umur pikiran kita, menurut studi terbaru dari Rush University Medical Center. Hal itu dilansir majalah Prevention. Orang dewasa yang menghabiskan waktu luang mereka dengan melakukan kegiatan kreatif atau intelektual (seperti membaca) memiliki kemungkinan 32 persen lebih lambat mengalami penurunan kognitif di kemudian hari daripada mereka yang tidak. "Aktivitas yang melibatkan latihan otak membuat otak lebih efisien mengubah struktur untuk terus berfungsi dengan baik, terlepas dari hal-hal neuropatologi yang berkaitan dengan usia,” kata Robert S. Wilson, PhD, profesor neuropsikologi di Rush University Medical Center kepada majalah tersebut. Studi lain baru-baru ini juga menemukan bahwa manula yang secara teratur membaca atau bermain game yang menantang daya pikir, seperti catur atau puzzle, memiliki risiko dua setengah kali lebih rendah untuk terserang penyakit Alzheimer. Fakta itu dilaporkan oleh ABC News.
4. Menghilangkan stres.
Meringkuk untuk membaca buku yang bagus menurunkan tingkat hormon stres yang tidak sehat, seperti kortisol. Demikian laporan majalah Weight Watchersbelum lama ini. Pada sebuah penelitian di Inggris, peserta dilibatkan dalam kegiatan yang merangsang kecemasan, dan kemudian diberikan waktu selama beberapa menit untuk melakukan sejumlah aktivitas. Ada yang membaca, mendengarkan musik, atau bermain video game. Tingkat stres mereka yang melakukan aktivitas membaca turun 67 persen. Itu merupakan angka yang signifikan dibanding dengan kelompok yang melakukan kegiatan selain membaca.
5. Meningkatkan kosakata.
Meskipun kita tak perlu lagi mengikuti tes seleksi masuk perguruan tinggi, kita masih bisa menggunakan buku untuk memperluas perbendaharaan kata di kamus otak. Bahkan, para peneliti memperkirakan bahwa kita belajar sebanyak lima sampai 15 persen dari semua kata yang kita tahu melalui membaca, menurut sebuah Scholastic Report. Hal itu sangat penting untuk anak-anak karena kosakata yang mereka miliki secara langsung dan dramatis berkaitan dengan buku yang mereka baca
Membaca memberikan jenis latihan yang berbeda bagi otak dibandingkan menonton TV atau mendengarkan radio, baik ketika kita memahami halaman per halaman atau hanya sekedar memindai instruksi manual mesin pembuat kopi, bagian otak yang telah mengembangkan fungsi-fungsi lain — seperti kemampuan imajinasi, bahasa dan pembelajaran asosiatif — semua terhubung dalam sirkuit saraf tertentu untuk membaca. Ini merupakan hal yang sangat menantang, kata Ken Pugh, PhD, presiden dan direktur penelitian Haskins Laboratories kepada majalah Oprah. Kebiasaan membaca memacu otak kita berfikir dan berkonsentrasi.
2. Membuat latihan fisik bertahan lebih lama.
Layaknya singleterbaru Lady Gaga atau episode serial TV Real Housewives, buku juga teman yang baik untuk menemani kita saat latihan fisik. Menenggelamkan diri pada alur buku bisa membuat kita bertahan lebih lama di atas mesin latihan demi menyelesaikan bab yang begitu memikat. Hal itu diungkapkan majalah Weight Watchers. Michele Olson, PhD, profesor fisiologi olahraga di Auburn University mengatakan kepada majalah itu, untuk mencegah timbulnya sakit pada leher atau bahu, pembaca harus menggunakan tempat menaruh buku di mesin dan berusaha tidak memutar bahu mereka selama latihan berlangsung.
3. Menjaga keremajaan otak.
Membenamkan diri dalam buku yang bagus benar-benar dapat memperpanjang umur pikiran kita, menurut studi terbaru dari Rush University Medical Center. Hal itu dilansir majalah Prevention. Orang dewasa yang menghabiskan waktu luang mereka dengan melakukan kegiatan kreatif atau intelektual (seperti membaca) memiliki kemungkinan 32 persen lebih lambat mengalami penurunan kognitif di kemudian hari daripada mereka yang tidak. "Aktivitas yang melibatkan latihan otak membuat otak lebih efisien mengubah struktur untuk terus berfungsi dengan baik, terlepas dari hal-hal neuropatologi yang berkaitan dengan usia,” kata Robert S. Wilson, PhD, profesor neuropsikologi di Rush University Medical Center kepada majalah tersebut. Studi lain baru-baru ini juga menemukan bahwa manula yang secara teratur membaca atau bermain game yang menantang daya pikir, seperti catur atau puzzle, memiliki risiko dua setengah kali lebih rendah untuk terserang penyakit Alzheimer. Fakta itu dilaporkan oleh ABC News.
4. Menghilangkan stres.
Meringkuk untuk membaca buku yang bagus menurunkan tingkat hormon stres yang tidak sehat, seperti kortisol. Demikian laporan majalah Weight Watchersbelum lama ini. Pada sebuah penelitian di Inggris, peserta dilibatkan dalam kegiatan yang merangsang kecemasan, dan kemudian diberikan waktu selama beberapa menit untuk melakukan sejumlah aktivitas. Ada yang membaca, mendengarkan musik, atau bermain video game. Tingkat stres mereka yang melakukan aktivitas membaca turun 67 persen. Itu merupakan angka yang signifikan dibanding dengan kelompok yang melakukan kegiatan selain membaca.
5. Meningkatkan kosakata.
Meskipun kita tak perlu lagi mengikuti tes seleksi masuk perguruan tinggi, kita masih bisa menggunakan buku untuk memperluas perbendaharaan kata di kamus otak. Bahkan, para peneliti memperkirakan bahwa kita belajar sebanyak lima sampai 15 persen dari semua kata yang kita tahu melalui membaca, menurut sebuah Scholastic Report. Hal itu sangat penting untuk anak-anak karena kosakata yang mereka miliki secara langsung dan dramatis berkaitan dengan buku yang mereka baca
Lebih dari itu cepat atau
lambat masih banyak lagi manfaat yang akan kita dapatkan jika kita mau membaca
demi prestasi akademik kita dan mengikuti organisasi di kampus demi
meningkatkan kualitas rasa sosial kita sebagai para generasi penerus bangsa
ini, sekian dan terimakasih .
Ahmad Arifuddin
UIN Sunan Kalijaga
08985149402
Tidak ada komentar:
Posting Komentar