Kamis, 08 Januari 2015

Tanya Hati (Puisi)


Tanya Hati

Dalam gelapnya masa lalu
Bencana moral penghitam sejarah
Semua terjadi begitu cepatnya
Bersama gemerlapnya dunia yang fana
Tak sadar membuatku semakin terpuruk
Norma yang terus ku injak-injak
Etika pun selalu ku permainkan
Sampai-sampai tawa jadi kebiasaan
Semua itu berjalan tanpa hambatan

Cinta kasih yang Engkau berikan
Selalu ku campakan dengan sengaja
Dan kubalas dengan bertaburnya dosa
Karunia yang Engkau sandarkan
Selalu ku acuhkan tanpa rasa syukur
Bahkan rasa malupun aku tak punya
Seruan panggilan-Mu aku spelekan
Dalam kebahagian dunia yang hanya sementara
Yang tanpa sadar aku berada di dalamnya
Udara yang selalu kuhirup
Sedikitpun tak pernah ku sadari
Bahwa Engkaulah penyediaanya


Kini waktu membalikan semuanya
Bencana yang terus menerpa
Membuatku menyadari kesalahanku
Dan dulu ketika dunia jadi pembuta hati
Kini dunia pulalah yang menghidupkannya
Dengan penyesalan yang tiada guna
Akupun memulai lembaran baru
Selembar kertas polos dalam genggaman
Bersama pewarna yang kusiapkan
Berharap kelak menjadi karya yang indah

Namun kini akupun tergoncang kembali
Dalam proses berjalannya harapan
Langkahku terhenti dalam ruang sempit
Bersama terik matahari yang menyengat
Hati ini kembali tergoyah
Banyaknya masalah yang menimpa
Menambah rasa pesimis dalam jiwa
Yang membuat fikiran terus berkata
Apakah cita-cita itu akan menyapa ?

Entah mengapa itu bisa terjadi
Namun itu benar-benar nyata
Rasa gundah semakin memuncak
Perasaan ini sungguh membuat gelisah
Lalu ada apa dengan semua ini
Apa ini hanya sementara
Atau memang ini akhir dari semua?

Merenungpun aku tak mampu
Berbicara tak semudah biasanya
Suara bising yang merasuk telinga
Menambah gelap suasana hati ini
Tatapan tajam yang terus terjaga
Tarikan nafas yang semakin sesak
Kaki yang mulai lelah untuk melangkah
Membuat raga semakin lemah tak berdaya
Dalam keramaian jalan akupun berhenti sejenak
Lalu bertanya dalam diri
Ada apa dengan hati ini ?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar