Semenjak aku memutuskan untuk kuliah aku menghabiskan setengah hariku di kampus. kalian tau gak di kampus aku ngapain? mendengarkan dosen curhat di kelas? aku si males. sebagai mahasiswa pasti kalian mulai bosan kan kalau dosen sudah mulai curcol masalah pribadinya. apalagi kalau kita sebagai mahasiswa sudah menunggu lama tiba-tiba dosen baru datang, terus si dosen bilang "maaf ya telat, tadi itu anak saya rewel". bahkan dosen yang mengajar aku itu pernah gak masuk gara-gara mengikuti seminar di Universitas lain. terus dengan enaknya beliau malah sms nyuruh mahasiswanya untuk membuat satu makalah. itu artinya apa? dia mengabaikan kewajibannya yang seharusnya dia jalanin.
coba kita bandingakan jika kita sebagai mahasiswa yang gak masuk kelas, kita di haruskan membuat suratlah, kalau sakit harus ada surat keterangan sakit dari dokter, sumpah itu parah banget, masak mereka gak percaya kalau kita emang sakit apalagi buat anak kos ,jangankan buat berobat ke dokter buat makan sehari-hari aja susah. owhya setelah 1 semester ini aku menjalani dunia kampus sekarang aku sudah dapat membedakan mana mahasiswa yang dari jogja dan mana mahasiswa yang dari luar jogja (mahasiswa perantauan). dari hasil investigasiku yang aku lakukan di kampusku selama ini akhirnya aku dapat menyimpulkan perbedaan tersebut. gini nih, jika mahasiswa asli dari jogja mulai lapar mereka pasti akan langsung ke warung makan untuk mengisi perut. nah kemudian jika mahasiswa dari luar jogja (mahasiswa perantauan) mulai lapar, mereka itu pasti menuju ke papan pengumuman ,jika kalian bertanya "loh kok bisa, apa hubungannya". mahasiswa dari luar jogja (mahasiswa perantauan) itu apalagi yang pada ngekos, secara perekonomian itu mereka iritnya kadang di luar batas, mereka kalau bikin makalah aja ukuran tulisannya di kecil kadang saking kecilnya mereka sendiri gak bisa membaca. nah jadi jika kalian melihat ada kumpulan mahasiswa sedang melihat papan pengumuman bisa di pastika mereka itu mahasiswa dari luar jogja (mahasiswa perantuan) karena bisa di pastikan juga kalau mereka itu mulai lapar, karena di papan pengumuman itu para mahasiswa dari luar jogja (mahasiswa perantauan) akan mencari informasi seminar, nah dari seminar itulah mereka akan mendapatkan makanan. kalian tau gak si hampir semua seminar yang pernah di gelar di kampusku hampir semua pesertanya dari mahasiswa yang berasal dari luar jogja (mahasiswa perantauan). karena makanan yang mereka dapat dari ikut seminar itu adalah makanan paling bergizi yang mereka konsumsi, tau sendiri kan apa makanan mahasiswa dari luar jogja (mahasiswa perantauan). makanan paling enak ya nasi kucing. sekalipun mereka makan di rumah makan padang pasti mereka itu makan tidak bertumpu pada seberapa enak lauknya tapi yang lebih penting adalah porsi nasinya. jadi jika kalian menemukan di rumah makan padang ada orang yang makan lauknya kuah doang tapi nasinya bagaikan gunung merapi, dapat di pastika itu mahasiswa dari luar jogja (mahasiswa perantauan).
kasihan ya denger cerita tentang mahasiswa perantauan di atas. aku nulisnya aja sampai meneteskan, meneteskan air mata rif? bukanlah ,aku sampai meneteskan air seni. aku kebelet pipis soalnya dari tadi aku tahan, makannya tulisannya agak kurang rapi.
yuk kita lanjut bahas dosen aja ya, ayuk ayuk merapat. pertama kali masuk kuliah di kampus sebenarnya rasanya seneng banget tapi lama kelamaan rasa bosen pasti mulai hadir, pada awalnya semangat berangkat apalagi kalau melihat kumpulan wanita-wanita cantik menyapa ,uidih itu rasanya paha ini langsung gatel-gatel.
sejak kapan aku alergi sama sapaan cwe cantik ya? perasaan mantanku cantik-cantik deh, kok jadi bahas mantan, haduh haduh parno. next kita bahas dosen ajalah. ngomong- ngomong tentang dosen, apa sih yang paling kalian gak suka setelah curhatan dosen di kelas. kalo aku sih paling males kalau dosen sudah nyuruh buat makalah, apalagi kaya tadi itu udah kita sebagai mahasiswa nunggu lama eh si dosen malah gak masuk dan parahnya dia sms nyuruh untuk ngebuat makalah sebagai pengganti mata kuliah hari ini. itu rasanya sudah seperti di dalam kandungan ibu terus si ibu joget jempalikan .
coba kita bandingakan jika kita sebagai mahasiswa yang gak masuk kelas, kita di haruskan membuat suratlah, kalau sakit harus ada surat keterangan sakit dari dokter, sumpah itu parah banget, masak mereka gak percaya kalau kita emang sakit apalagi buat anak kos ,jangankan buat berobat ke dokter buat makan sehari-hari aja susah. owhya setelah 1 semester ini aku menjalani dunia kampus sekarang aku sudah dapat membedakan mana mahasiswa yang dari jogja dan mana mahasiswa yang dari luar jogja (mahasiswa perantauan). dari hasil investigasiku yang aku lakukan di kampusku selama ini akhirnya aku dapat menyimpulkan perbedaan tersebut. gini nih, jika mahasiswa asli dari jogja mulai lapar mereka pasti akan langsung ke warung makan untuk mengisi perut. nah kemudian jika mahasiswa dari luar jogja (mahasiswa perantauan) mulai lapar, mereka itu pasti menuju ke papan pengumuman ,jika kalian bertanya "loh kok bisa, apa hubungannya". mahasiswa dari luar jogja (mahasiswa perantauan) itu apalagi yang pada ngekos, secara perekonomian itu mereka iritnya kadang di luar batas, mereka kalau bikin makalah aja ukuran tulisannya di kecil kadang saking kecilnya mereka sendiri gak bisa membaca. nah jadi jika kalian melihat ada kumpulan mahasiswa sedang melihat papan pengumuman bisa di pastika mereka itu mahasiswa dari luar jogja (mahasiswa perantuan) karena bisa di pastikan juga kalau mereka itu mulai lapar, karena di papan pengumuman itu para mahasiswa dari luar jogja (mahasiswa perantauan) akan mencari informasi seminar, nah dari seminar itulah mereka akan mendapatkan makanan. kalian tau gak si hampir semua seminar yang pernah di gelar di kampusku hampir semua pesertanya dari mahasiswa yang berasal dari luar jogja (mahasiswa perantauan). karena makanan yang mereka dapat dari ikut seminar itu adalah makanan paling bergizi yang mereka konsumsi, tau sendiri kan apa makanan mahasiswa dari luar jogja (mahasiswa perantauan). makanan paling enak ya nasi kucing. sekalipun mereka makan di rumah makan padang pasti mereka itu makan tidak bertumpu pada seberapa enak lauknya tapi yang lebih penting adalah porsi nasinya. jadi jika kalian menemukan di rumah makan padang ada orang yang makan lauknya kuah doang tapi nasinya bagaikan gunung merapi, dapat di pastika itu mahasiswa dari luar jogja (mahasiswa perantauan).
kasihan ya denger cerita tentang mahasiswa perantauan di atas. aku nulisnya aja sampai meneteskan, meneteskan air mata rif? bukanlah ,aku sampai meneteskan air seni. aku kebelet pipis soalnya dari tadi aku tahan, makannya tulisannya agak kurang rapi.
yuk kita lanjut bahas dosen aja ya, ayuk ayuk merapat. pertama kali masuk kuliah di kampus sebenarnya rasanya seneng banget tapi lama kelamaan rasa bosen pasti mulai hadir, pada awalnya semangat berangkat apalagi kalau melihat kumpulan wanita-wanita cantik menyapa ,uidih itu rasanya paha ini langsung gatel-gatel.
sejak kapan aku alergi sama sapaan cwe cantik ya? perasaan mantanku cantik-cantik deh, kok jadi bahas mantan, haduh haduh parno. next kita bahas dosen ajalah. ngomong- ngomong tentang dosen, apa sih yang paling kalian gak suka setelah curhatan dosen di kelas. kalo aku sih paling males kalau dosen sudah nyuruh buat makalah, apalagi kaya tadi itu udah kita sebagai mahasiswa nunggu lama eh si dosen malah gak masuk dan parahnya dia sms nyuruh untuk ngebuat makalah sebagai pengganti mata kuliah hari ini. itu rasanya sudah seperti di dalam kandungan ibu terus si ibu joget jempalikan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar