Jenis-jenis Jas Hujan (Mantel)
Ya
tulisan ini memang imbas dari kegelisahan gue ketika waktu itu gue bingung mau
beli jas hujan. Disebabkan oleh hujan yang selalu turun yang membuat gue
terpaksa harus berbasah-basahan. Dari kejadian itulah aku langsung berfikir
untuk menggunakan payung sebagai pelindungku dari guyuran hujan, ya walaupun
aku menggunakan sepeda dalam setiap perjalanan berangkat maupun pulang menuju
kampus tapi dengan payung setidaknya bisa membuat tas yang ada di punggung gue
tidak masuk angin. Kalau gue masuk angin mah mandi air anget aja langsung
sembuh nah kalo yang masuk angin tas gue yang di dalamnya ada notebook itu
membuat aku khawatir. Notebook kalo udah masuk angin obatnya harus di instal
ulang, sedangkan biaya instal ulang adalah sekitar 45rb. Coba bayangin kalo
setiap hari hujan, otomatis setiap hari juga gue harus ngeluarin uang 45rb buat
nyembuhin masuk anginnya si notebook gue. Bisa-bisa gue masuk koran gara-gara
mati kelaparan demi noteboot kesayangan. Itulah yang tidak gue harapkan
terjadi.
Nah
dari perkara itulah hari-hari itu gue mulai berfikir keras, pake payung tas gue
aman tapi dari pantat sampai ujung kaki gue masih kebasahan kan dilihat gak
enak, ntar dikira udah mahasiswa kok masih ngompol. Padahal kan itu kehujanan.
Akhirnya setelah lama berfikir aku menemukan satu ide yaitu untuk membeli jas
hujan (mantel). Sesampainya di toko yang jual jas hujan (mantel) disitulah
kegelisahanku justru datang, ya mau gimana lagi, disitu jas hujan banyak banget
saking banyaknya itu jas hujan kalo di
tumpuk jadi satu mungkin akan mengalahkan tingginya gunung merapi.
Karena gue gak mau salah pilih akhirnya gue tanya-tanya panjang lebar sama
mbak-mbak penjaga tokonya. Hampir berjam-jam gue ngobrol panjang sama mbak-mbak
penjaga toko itu, mungkin mbak-mbak itu berfikir “ni orang mau beli jas hujan
apa mau nikahin gue yak, kok nanyanya detail banget”. Tapi gue si berfikir
menggunakan prinsip dagang, yaitu pembeli adalah raja, jadi kalau gue lagi
membeli ya si penjaga toko harus melayani seperti halnya pembantu yang melayani
majikannya. Bahkan kalau bisa gue itu harus seperti seorang penjajah dan si
mbak-mbak penjaga toko itu seperti orang yang sedang di jajah. Gue nyuruh
mbak-mbaknya ngambi jas hujan, terus gue tanya apa kelebihan dan kekurangannya
jas itu, setelah selesai ya gue balikin ke mbak-mbaknya lagi terus lanjut ke
jas hujan yang lain lagi. Tapi sebagai remaja kepeka’ankupun mulai tumbuh.
Kasihan juga ya itu mbak-mbaknya gue suruh-suruh ,gue tanya-tanya tapi gak jadi
di beli terus. Akhirnya rasa ibaku ke mbak-mbaknya itu menyebabkan geu akhirnya
memilih satu jas hujan untuk gue beli. jas hujan yang gue pilih adalah jas
hujan sederhanan, warnanya biru, dan yang gue suka dari jas hujan sederhana itu
adalah karena ada saku yang lumayan besar. Gue si berfikir ntar kalo gue
kehujanan terus gue pake jas hujan itu , dua saku besar itu bisa gue manfaatkan
sebagai toples kacang rebus. Keren kan, sambil mengayuh sepeda di dalam
derasnya hujan bisa sambil ngemil kacang rebus.
Keputusan
gue sudah bulat, gue langsung minta si mbak-mbak penjaga toko itu untuk
membungkus jas hujan yang telah aku pilih. Tak lama kemudian si mbak-mbak itu
nyerahin jas hujan yang sudah di masukin kedalam tas kresek warna putih, dan
sekaligus nyerahin nota harga jas hujan yag sudah ge pilih itu. Tapi rasa
senang gue berubah menjadi rasa gelisah. Ternyata jas hujan yang gue pilih itu
harganya 150rb. Tapi dengan sikap sok orang kaya guepun memandang nota harga
jas hujan yang sudah terlanjur gue pilih itu dengan senyuman manisku yang aku
berikan kepada mbak-mbak penjaga toko itu. Dengan terpaksa gue ngambil uang
dari dompet sebesar 150rb untuk membayar jas hujan sudah gue beli itu. Itu kalo
dompet gue bisa ngomong dompet pasti ngomong kek gini “heh boss, itu harga jas
hujan kok 3 kali lipat dari harga instal ulang notebook yak?”.
Tapi
yaudahlah mungkin ini karma yang Tuhan berikan setelah tadi gue menyiksa si
mbak-mbak penjaga toko tadi itu dengan beribu pertanya’an. Gue juga heran
kenapa tadi gue nanya’nya banyak banget ya, pertanyaan yang gue berikan ke
mbak-mbak penjaga toko tadi itu mungkin lebih sulit di jawab dari pada soal
Ujian Nasional. Setelah gue berjalan keluar mennggalkan toko itu dengan kresek
hitam yang gue bawa, di jalan gue langsung berkhayal. Itu mbak-mbak penjaga
toko melihat gue udah keluar dari toko pasti langsung sujud syukur dan berdoa
kepada Allah. “terimakasih ya Allah engkau telah mengusir orang gila yang
menyiksaku itu “ .
Itulah gays sedikit cerita yang mugnkin bisa menjadi
pelajaran buat kalian yang mau membaca pengalaman pribadi gue ini. Tapi tulisan
ini belum selesai ya gays, karena selanjutnya gue mau menjelaskan jenis-jenis
jas hujan (mantel) menurut gue. Ide tulisan yang akan gue buat ini adalah hasil
dari penjelasan si mbak-mbak penjaga toko yang pernah gue tanya-tanya itu. jadi
menurut gue jas hujan itu ada 3 jenisnya.
1.
Jas Hujan Jomblo (single)
Kenapa gue beri nama jas hujan
jomblo karena jas hujan ini hanya bisa di pakai oleh satu orang saja. Jas hujan
jomblo terdiri dari due bagian yaitu baju dan celana. Jadi kalau kalian
terpaksa menggunakan jas hujan jomblo ini untuk dua orang ya terpaksa salah
satu dari kalian harus memilih mau memakai yang bajunya doang apa mau pake yang
celanannya doang, tapi menurut hemat gue, lebih baik pilih pake celananya doang
aja, karena kalau kalian pake baju doang ntar dikira kalian pipis di celana.
2.
Jas Hujan non-Jomblo (Double)
Nah yang kedua ini adalah jas
hujan non-jomblo atau yang lebih ngetren dengan sebutan jas hujan kelelawar,
tapi berhubung kelelawar itu tidak bisa melihat di siang hari sedangkan hujan
sering terjadi di siang hari akhirnya gue memutuskan untuk mengganti nama jas
hujan ini dengan nama jas hujan non-jomblo atau jas hujan double. Kenapa gue
beri nama jas hujan non-jomblo atau double, karena jas hujan yang satu ini bisa
digunakan lebih dari satu orang.
3.
Jas Hujan LDR
Mungkin kalian betanya-tanya
emang ada ya jas hujan LDR ?, gue jelasin Nih. Owhya kalian harus tau dulu apa
itu LDR, buat yang belum tau LDR gue jelasin nih. LDR adalah singkatan dari Long
Distance Relationship atau pengertian yang secara umum adalah hubungan jarak
jauh. Nah setelah gue amati ternya jas hujan ya juga ada yang jenisnya LDR,
kenapa bisa LDR karena waktu itu dalam perjalananku menuju kampus ,pada awal
berangkat itu gue make jas hujan karena waktu hujan lebat nah di tengah-tengah perjalanan itu malah panas
. kalian juga pasti pernah ngalami hal itu kan?, disitulah jas hujan yang
kalian pake bisa juga disebut jas Hujan LDR. Orang udah di situ gak hujan kok
make jas hujan. . Intinya
ya antara jas hujan dan hujan berhubungan jarak jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar