Sabtu, 24 Januari 2015

Jas hujan multifungsi (Esay)



Jenis-jenis Jas Hujan (Mantel)

 

                Ya tulisan ini memang imbas dari kegelisahan gue ketika waktu itu gue bingung mau beli jas hujan. Disebabkan oleh hujan yang selalu turun yang membuat gue terpaksa harus berbasah-basahan. Dari kejadian itulah aku langsung berfikir untuk menggunakan payung sebagai pelindungku dari guyuran hujan, ya walaupun aku menggunakan sepeda dalam setiap perjalanan berangkat maupun pulang menuju kampus tapi dengan payung setidaknya bisa membuat tas yang ada di punggung gue tidak masuk angin. Kalau gue masuk angin mah mandi air anget aja langsung sembuh nah kalo yang masuk angin tas gue yang di dalamnya ada notebook itu membuat aku khawatir. Notebook kalo udah masuk angin obatnya harus di instal ulang, sedangkan biaya instal ulang adalah sekitar 45rb. Coba bayangin kalo setiap hari hujan, otomatis setiap hari juga gue harus ngeluarin uang 45rb buat nyembuhin masuk anginnya si notebook gue. Bisa-bisa gue masuk koran gara-gara mati kelaparan demi noteboot kesayangan. Itulah yang tidak gue harapkan terjadi.
                Nah dari perkara itulah hari-hari itu gue mulai berfikir keras, pake payung tas gue aman tapi dari pantat sampai ujung kaki gue masih kebasahan kan dilihat gak enak, ntar dikira udah mahasiswa kok masih ngompol. Padahal kan itu kehujanan. Akhirnya setelah lama berfikir aku menemukan satu ide yaitu untuk membeli jas hujan (mantel). Sesampainya di toko yang jual jas hujan (mantel) disitulah kegelisahanku justru datang, ya mau gimana lagi, disitu jas hujan banyak banget saking banyaknya itu jas hujan kalo di  tumpuk jadi satu mungkin akan mengalahkan tingginya gunung merapi. Karena gue gak mau salah pilih akhirnya gue tanya-tanya panjang lebar sama mbak-mbak penjaga tokonya. Hampir berjam-jam gue ngobrol panjang sama mbak-mbak penjaga toko itu, mungkin mbak-mbak itu berfikir “ni orang mau beli jas hujan apa mau nikahin gue yak, kok nanyanya detail banget”. Tapi gue si berfikir menggunakan prinsip dagang, yaitu pembeli adalah raja, jadi kalau gue lagi membeli ya si penjaga toko harus melayani seperti halnya pembantu yang melayani majikannya. Bahkan kalau bisa gue itu harus seperti seorang penjajah dan si mbak-mbak penjaga toko itu seperti orang yang sedang di jajah. Gue nyuruh mbak-mbaknya ngambi jas hujan, terus gue tanya apa kelebihan dan kekurangannya jas itu, setelah selesai ya gue balikin ke mbak-mbaknya lagi terus lanjut ke jas hujan yang lain lagi. Tapi sebagai remaja kepeka’ankupun mulai tumbuh. Kasihan juga ya itu mbak-mbaknya gue suruh-suruh ,gue tanya-tanya tapi gak jadi di beli terus. Akhirnya rasa ibaku ke mbak-mbaknya itu menyebabkan geu akhirnya memilih satu jas hujan untuk gue beli. jas hujan yang gue pilih adalah jas hujan sederhanan, warnanya biru, dan yang gue suka dari jas hujan sederhana itu adalah karena ada saku yang lumayan besar. Gue si berfikir ntar kalo gue kehujanan terus gue pake jas hujan itu , dua saku besar itu bisa gue manfaatkan sebagai toples kacang rebus. Keren kan, sambil mengayuh sepeda di dalam derasnya hujan bisa sambil ngemil kacang rebus.
                Keputusan gue sudah bulat, gue langsung minta si mbak-mbak penjaga toko itu untuk membungkus jas hujan yang telah aku pilih. Tak lama kemudian si mbak-mbak itu nyerahin jas hujan yang sudah di masukin kedalam tas kresek warna putih, dan sekaligus nyerahin nota harga jas hujan yag sudah ge pilih itu. Tapi rasa senang gue berubah menjadi rasa gelisah. Ternyata jas hujan yang gue pilih itu harganya 150rb. Tapi dengan sikap sok orang kaya guepun memandang nota harga jas hujan yang sudah terlanjur gue pilih itu dengan senyuman manisku yang aku berikan kepada mbak-mbak penjaga toko itu. Dengan terpaksa gue ngambil uang dari dompet sebesar 150rb untuk membayar jas hujan sudah gue beli itu. Itu kalo dompet gue bisa ngomong dompet pasti ngomong kek gini “heh boss, itu harga jas hujan kok 3 kali lipat dari harga instal ulang notebook yak?”.
                Tapi yaudahlah mungkin ini karma yang Tuhan berikan setelah tadi gue menyiksa si mbak-mbak penjaga toko tadi itu dengan beribu pertanya’an. Gue juga heran kenapa tadi gue nanya’nya banyak banget ya, pertanyaan yang gue berikan ke mbak-mbak penjaga toko tadi itu mungkin lebih sulit di jawab dari pada soal Ujian Nasional. Setelah gue berjalan keluar mennggalkan toko itu dengan kresek hitam yang gue bawa, di jalan gue langsung berkhayal. Itu mbak-mbak penjaga toko melihat gue udah keluar dari toko pasti langsung sujud syukur dan berdoa kepada Allah. “terimakasih ya Allah engkau telah mengusir orang gila yang menyiksaku itu “ .

Itulah gays sedikit cerita yang mugnkin bisa menjadi pelajaran buat kalian yang mau membaca pengalaman pribadi gue ini. Tapi tulisan ini belum selesai ya gays, karena selanjutnya gue mau menjelaskan jenis-jenis jas hujan (mantel) menurut gue. Ide tulisan yang akan gue buat ini adalah hasil dari penjelasan si mbak-mbak penjaga toko yang pernah gue tanya-tanya itu. jadi menurut gue jas hujan itu ada 3 jenisnya.
1.      
 Jas Hujan Jomblo (single)

Kenapa gue beri nama jas hujan jomblo karena jas hujan ini hanya bisa di pakai oleh satu orang saja. Jas hujan jomblo terdiri dari due bagian yaitu baju dan celana. Jadi kalau kalian terpaksa menggunakan jas hujan jomblo ini untuk dua orang ya terpaksa salah satu dari kalian harus memilih mau memakai yang bajunya doang apa mau pake yang celanannya doang, tapi menurut hemat gue, lebih baik pilih pake celananya doang aja, karena kalau kalian pake baju doang ntar dikira kalian pipis di celana.
2.      

 Jas Hujan non-Jomblo (Double)

Nah yang kedua ini adalah jas hujan non-jomblo atau yang lebih ngetren dengan sebutan jas hujan kelelawar, tapi berhubung kelelawar itu tidak bisa melihat di siang hari sedangkan hujan sering terjadi di siang hari akhirnya gue memutuskan untuk mengganti nama jas hujan ini dengan nama jas hujan non-jomblo atau jas hujan double. Kenapa gue beri nama jas hujan non-jomblo atau double, karena jas hujan yang satu ini bisa digunakan lebih dari satu orang.
3.      

 Jas Hujan LDR
Mungkin kalian betanya-tanya emang ada ya jas hujan LDR ?, gue jelasin Nih. Owhya kalian harus tau dulu apa itu LDR, buat yang belum tau LDR gue jelasin nih. LDR adalah singkatan dari Long Distance Relationship atau pengertian yang secara umum adalah hubungan jarak jauh. Nah setelah gue amati ternya jas hujan ya juga ada yang jenisnya LDR, kenapa bisa LDR karena waktu itu dalam perjalananku menuju kampus ,pada awal berangkat itu gue make jas hujan karena waktu hujan lebat nah di tengah-tengah perjalanan itu malah panas . kalian juga pasti pernah ngalami hal itu kan?, disitulah jas hujan yang kalian pake bisa juga disebut jas Hujan LDR. Orang udah di situ gak hujan kok make jas hujan. . Intinya ya antara jas hujan dan hujan berhubungan jarak jauh.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar