Rabu, 26 Agustus 2015

Nasehat Socrates

Filsafat UMUM
OKTOBER, 2010 USHULUDDIN PUBLISING


Sering kita melihat ilmuan picik, menganggap dirinya tahu semua ilmu pengetahuan. Ahli fisika nuklir memandang rendah kepada ahli ilmu sosial. Lulusan IPA merasa lebih tinggi dari lulusan IPS. Atau lebih sedih lagi seorang ilmuan memandang rendah kepada pengetahuan lain. Mereka meremehkan moral, agama dan nilai estetika. Mereka, para ahli yang berada di bawah tempurung disiplin keilmuannya masing-masing, sebaiknya tengadah ke bintang-bintang dan lihatlah masih ada langit lain di luar tempurung kita. Kitapun akan menyadari kebodohan sendiri, yang saya tahu, ialah bahwa saya tidak tahu apa-apa. (Socrates)

Senin, 24 Agustus 2015

JADWAL PERKULIAHAN SEMESTER 3

NAMA : AHMAD ARIEFUDDIN
FAKULTAS : SYARIAH DAN HUKUM
JUMLAH SKS : 24 SKS

NO
MATA KULIAH
HARI
JAM
RUANGAN
DOSEN
1
FILSAFAT HUKUM ISLAM
SENIN
10.40-12.20
406
Dr. Subaidi, S.Ag., M.Si. 
2
TAFSIR AYAT AHKAM
SELASA
08.50 – 10.30
304
Dr. H. Malik Madany, M.A.
3
USHUL FIKIH II
RABU
09.45 – 12.15
310
Dr. Ali Sodiqin, M.Ag. 
4
HUKUM ZAKAT DAN WAKAF
RABU
12.40 – 14.20
404
Saifuddin, S.H.I., M.SI. 
5
HUKUM PIDANA
KAMIS
08.50 – 10.30
108
Ahmad Bahiej, S.H., M.Hum. 
6
ANTROPOLOGI HUKUM ISLAM
KAMIS
10.40 – 12.20
406
Dr. Subaidi, S.Ag., M.Si. 
7
HUKUM PIDANA ISLAM
KAMIS
12.40 – 14.20
306
Dr. Makhrus, M.Hum. 
8
HUKUM PERDATA
KAMIS
14.30 – 16.25
304
Dr. Sri Wahyuni, S.Ag., M.Ag., M.Hum. 
9
HUKUM PERKAWINAN ISLAM II
JUM’AT
08.50 – 10.30
309
Drs. Abd. Halim, M.Hum. 
10
HADIS AHKAM
SABTU
10.40 – 12.20
406
Maulidi, S.H.I.,MA.,M.H. 
11
HUKUM AGRARIA
SABTU
12.40 – 14.20
109
AHMAD YUBAIDI 
12
HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA
SABTU
14.30 – 16.25
406
Fathorrahman, S.Ag., M.Si. 


Minggu, 16 Agustus 2015

Nasihat Ibn Rushd

Jika engkau ingin menguasai orang bodoh, bungkuslah segala hal dengan agama. ~Ibn Rushd

Jumat, 14 Agustus 2015

Kisah Thales dari Aristoteles

Ia menceritakan bahwa Thales telah merombak total kehidupannya yang melarat menjadi kaya raya karena banyak orang yang menuduh bahwa filsafat tidak berguna bagi siapapun yang memilihnya. Untuk menangkis tuduhan itu, Thales menggunakan kemampuannya dalam meramal bahwa di musim tanam berikutnya pohon zaitun akan menjadi panenan yang besar. Karena itu, ia pun membeli semua tempat pemerasan minyak di Militeus (dengan menggunakan uang pinjaman) dan akhirnya ramalannya terjadi sesuai harapannya. Dan Thales pun langsung menjadi saudagar yang kaya raya. Thales meninggal dunia pada usia 78 tahun karena kepanasan saat menonton pertandingan atletik. Di batu nisannya terdapat tulisan "Disini, di dalam makam yang sempit ini, terbaring Thales yang agung; dan hikmatnya yang terkenal itu telah mencapai langit."

Kisah Thales dari Plato

Plato (428-347 SM) mengisahkan cerita bahwa suatu senja Thales berjalan terus dengan kepala menengadah ke langit untuk mempelajari bintang-bintang saat ia kemudian tercebur di sebuah sumur. Seorang gadis pelayan cantik mendengar teriakan sang filsuf dan membantunya keluar dari sumur. Namun, bukan tanpa mengejeknya, si pelayan mengatai bahwa Thales adalah seorang manusia yang mempelajari bintang-bintang , namun tidak mampu melihat tanah di bawah kakinya.

Cerita tentang THALES

Cerita tentang keagungan Thales (seorang Yunani yang lahir sekitar 636 SM di ASIA kecil [sekarang Turki]) ialah berasal dari sebuah legenda yang diceritakan 150 tahun kemudian oleh sejarawan Herodotus. Dengan menggunakan astronomi yang telah dipelajarinya di Timur, Thales berhasil meramalkan bahwa akan terjadi gerhana matahari di tahun 585 SM. Di hari itu, angkatan perang Made dan Lydia tengah saling berhadapan. Mereka meninterprestasikan gerhana sebagai peringatan dari para dewa sehingga mereka pun segera menandatangani perjanjian damai. Para Astronom modern menyebutkan bahwa gerhana yang di maksud itu terjadi pada 28 mei. ini berarti peperangan yang di batalkan itu adalah satu-satunya peristiwa di dunia purba yang dapat kita tentukan tanggalnya.

Rabu, 12 Agustus 2015

DIALOG GUS DUR DAN SANTRI


Santri : "Ini semua gara-gara Nabi Adam, ya Gus!"
Gus Dur : "Loh, kok tiba-tiba menyalahkan Nabi Adam, kenapa Kang."
Santri : "Lah iya, Gus. Gara-gara Nabi Adam dulu makan buah terlarang, kita sekarang merana. Kalau Nabi Adam dulu enggak tergoda Iblis kan kita anak cucunya ini tetap di surga. Enggak kayak sekarang, sudah tinggal di bumi, eh ditakdirkan hidup di Negara terkorup, sudah begitu jadi orang miskin pula. Emang seenak apa sih rasanya buah itu, Gus?"
Gus Dur : "Ya tidak tahulah, saya kan juga belum pernah nyicip. Tapi ini sih bukan soal rasa. Ini soal khasiatnya."
Santri : "Kayak obat kuat aja pake khasiat segala. Emang Iblis bilang khasiatnya apa sih, Gus? Kok Nabi Adam bisa sampai tergoda?"
Gus Dur : "Iblis bilang, kalau makan buah itu katanya bisa menjadikan Nabi Adam abadi."
Santri : "Anti-aging gitu, Gus?"
Gus Dur : "Iya. Pokoknya kekal."
Santri : "Terus Nabi Adam percaya, Gus? Sayang, iblis kok dipercaya."
Gus Dur : "Lho, Iblis itu kan seniornya Nabi Adam."
Santri : "Maksudnya senior apa, Gus?"
Gusdur : "Iblis kan lebih dulu tinggal di surga dari pada Nabi Adam dan Siti Hawa."
Santri : "Iblis tinggal di surga? Masak sih, Gus?"
Gus Dur : "Iblis itu dulunya juga penghuni surga, terus di usir, lantas untuk menggoda Nabi Adam, iblis menyelundup naik ke surga lagi dengan berserupa ular dan mengelabui merak sang burung surga, jadi iblis bisa membisik dan menggoda Nabi Adam."
Santri : "Oh iya, ya. Tapi, walau pun Iblis yang bisikin, tetap saja Nabi Adam yang salah. Gara–garanya, aku jadi miskin kayak gini."
Gus Dur : "Kamu salah lagi, Kang. Manusia itu tidak diciptakan untuk menjadi penduduk surga. Baca surat Al-Baqarah : 30. Sejak awal sebelum Nabi Adam lahir… eh, sebelum Nabi Adam diciptakan, Tuhan sudah berfirman ke para malaikat kalo Dia mau menciptakan manusia yang menjadi khalifah (wakil Tuhan) di bumi."
Santri : "Lah, tapi kan Nabi Adam dan Siti Hawa tinggal di surga?"
Gus Dur : "Iya, sempat, tapi itu cuma transit. Makan buah terlarang atau tidak, cepat atau lambat, Nabi Adam pasti juga akan diturunkan ke bumi untuk menjalankan tugas dari-Nya, yaitu memakmurkan bumi. Di surga itu masa persiapan, penggemblengan. Di sana Tuhan mengajari Nabi Adam bahasa, kasih tahu semua nama benda. (lihat Al- Baqarah : 31).
Santri : "Jadi di surga itu cuma sekolah gitu, Gus?"
Gus Dur : "Kurang lebihnya seperti itu. Waktu di surga, Nabi Adam justru belum jadi khalifah. Jadi khalifah itu baru setelah beliau turun ke bumi."
Santri : "Aneh."
Gus Dur : "Kok aneh? Apanya yang aneh?"
Santri : "Ya aneh, menyandang tugas wakil Tuhan kok setelah Nabi Adam gagal, setelah tidak lulus ujian, termakan godaan Iblis? Pendosa kok jadi wakil Tuhan."
Gus Dur : "Lho, justru itu intinya. Kemuliaan manusia itu tidak diukur dari apakah dia bersih dari kesalahan atau tidak. Yang penting itu bukan melakukan kesalahan atau tidak melakukannya. Tapi bagaimana bereaksi terhadap kesalahan yang kita lakukan. Manusia itu pasti pernah keliru dan salah, Tuhan tahu itu. Tapi meski demikian nyatanya Allah memilih Nabi Adam, bukan malaikat."
Santri : "Jadi, tidak apa-apa kita bikin kesalahan, gitu ya, Gus?"
Gus Dur : "Ya tidak seperti itu juga. Kita tidak bisa minta orang untuk tidak melakukan kesalahan. Kita cuma bisa minta mereka untuk berusaha tidak melakukan kesalahan. Namanya usaha, kadang berhasil, kadang enggak."
Santri : "Lalu Nabi Adam berhasil atau tidak, Gus?"
Gus Dur : "Dua-duanya."
Santri : "Kok dua-duanya?"
Gus Dur : "Nabi Adam dan Siti Hawa melanggar aturan, itu artinya gagal. Tapi mereka berdua kemudian menyesal dan minta ampun. Penyesalan dan mau mengakui kesalahan, serta menerima konsekuensinya (dilempar dari surga), adalah keberhasilan."
Santri : "Ya kalo cuma gitu semua orang bisa. Sesal kemudian tidak berguna, Gus."
Gus Dur : "Siapa bilang? Tentu saja berguna dong. Karena menyesal, Nabi Adam dan Siti Hawa dapat pertobatan dari Tuhan dan dijadikan khalifah (lihat Al-Baqarah: 37). Bandingkan dengan Iblis, meski sama-sama diusir dari surga, tapi karena tidak tobat, dia terkutuk sampe hari kiamat."
Santri : "Ooh…"
Gus Dur : "Jadi intinya begitulah. Melakukan kesalahan itu manusiawi. Yang tidak manusiawi, ya yang iblisi itu kalau sudah salah tapi tidak mau mengakui kesalahannya justru malah merasa bener sendiri, sehingga menjadi sombong."
Santri : "Jadi kesalahan terbesar Iblis itu apa, Gus? Tidak mengakui Tuhan?"
Gus Dur : "Iblis bukan atheis, dia justru monotheis. Percaya Tuhan yang satu."
Santri : "Masa sih, Gus?"
Gus Dur : "Lho, kan dia pernah ketemu Tuhan, pernah dialog segala kok."
Santri : "Terus, kesalahan terbesar dia apa?"
Gus Dur : "Sombong, menyepelekan orang lain dan memonopoli kebenaran."
Santri : "Wah, persis cucunya Nabi Adam juga tuh."
Gus Dur : "Siapa? Ente?"
Santri : "Bukan. Cucu Nabi Adam yang lain, Gus. Mereka mengaku yang paling bener, paling sunnah, paling ahli surga. Kalo ada orang lain berbeda pendapat akan mereka serang. Mereka tuduh kafir, ahli bid'ah, ahli neraka. Orang lain disepelekan. Mereka mau orang lain menghormati mereka, tapi mereka tidak mau menghormati orang lain. Kalau sudah marah nih, Gus. Orang-orang ditonjokin, barang-barang orang lain dirusak, mencuri kitab kitab para ulama. Setelah itu mereka bilang kalau mereka pejuang kebenaran. Bahkan ada yang sampe ngebom segala loh."
Gus Dur : "Wah, persis Iblis tuh."
Santri : "Tapi mereka siap mati, Gus. Karena kalo mereka mati nanti masuk surga katanya."
Gus Dur : "Siap mati, tapi tidak siap hidup."
Santri : "Bedanya apa, Gus?"
Gus Dur : "Orang yang tidak siap hidup itu berarti tidak siap menjalankan agama."
Santri : "Lho, kok begitu?"
Gus Dur : "Nabi Adam dikasih agama oleh Tuhan kan waktu diturunkan ke bumi (lihat Al- Baqarah: 37). Bukan waktu di surga."
Santri : "Jadi, artinya, agama itu untuk bekal hidup, bukan bekal mati?"
Gus Dur : "Pinter kamu, Kang!"
Santri : "Santrinya siapa dulu dong? Gus Dur."

Ahmad Ariefuddin
Sumber : Perpustakaan Universitas Menyan Indonesia (UMI)

Minggu, 09 Agustus 2015

RENUNGAN DAN NASEHAT..


ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ:
“ ﻓﺮِّﻍ ﺧﺎﻃﺮﻙ ﻟﻠﻬﻢ ﺑِﻤَﺎ ﺃُﻣﺮﺕ ﺑِﻪِ، ﻭَﻟَﺎ ﺗﺸﻐﻠﻪ ﺑِﻤَﺎ ﺿﻤﻦ ﻟَﻚ، ﻓَﺈِﻥ ﺍﻟﺮﺯﻕ ﻭَﺍﻟْﺄَﺟَﻞ ﻗﺮﻳﻨﺎﻥ ﻣﻀﻤﻮﻧﺎﻥ، ﻓَﻤَﺎ ﺩَﺍﻡَ ﺍﻟْﺄَﺟَﻞ ﺑَﺎﻗِﻴﺎ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﺮﺯﻕ ﺁﺗِﻴَﺎ،
ﻭَﺇِﺫﺍ ﺳﺪ ﻋَﻠَﻴْﻚ ﺑِﺤِﻜْﻤَﺘِﻪِ ﻃَﺮِﻳﻘﺎ ﻣﻦ ﻃﺮﻗﻪ، ﻓﺘﺢ ﻟَﻚ ﺑﺮﺣﻤﺘﻪ ﻃَﺮِﻳﻘﺎ ﺃَﻧْﻔَﻊ ﻟَﻚ ﻣِﻨْﻪُ،
ﻓﺘﺄﻣّﻞ ﺣَﺎﻝ ﺍﻟْﺠَﻨِﻴﻦ ﻳَﺄْﺗِﻴﻪِ ﻏﺬﺍﺅﻩ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟﺪَّﻡ ﻣﻦ ﻃَﺮِﻳﻖ ﻭَﺍﺣِﺪَﺓ، ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟﺴُّﺮَّﺓ، ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺧﺮﺝ ﻣﻦ ﺑﻄﻦ ﺍﻟْﺄُﻡ، ﻭﺍﻧﻘﻄﻌﺖ ﺗِﻠْﻚَ ﺍﻟﻄَّﺮِﻳﻖ، ﻓﺘﺢ ﻟَﻪُ ﻃَﺮِﻳﻘﻴﻦ ﺍﺛْﻨَﻴْﻦِ، ﻭﺃﺟﺮﻯ ﻟَﻪُ ﻓﻴﻬﻤَﺎ ﺭﺯﻗﺎ ﺃﻃﻴﺐ ﻭﺃﻟﺬ ﻣﻦ ﺍﻷﻭﻝ: ﻟَﺒَﻨًﺎ ﺧَﺎﻟِﺼﺎ ﺳﺎﺋﻐﺎ،
ﻓَﺈِﺫﺍ ﺗﻤﺖ ﻣُﺪَّﺓ ﺍﻟﺮَّﺿَﺎﻉ، ﻭﺍﻧﻘﻄﻌﺖ ﺍﻟﻄﺮﻳﻘﺎﻥ ﺑﺎﻟﻔﻄﺎﻡ، ﻓﺘﺢ ﻃﺮﻗﺎً ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔ ﺃﻛﻤﻞ ﻣِﻨْﻬَﺎ، ﻃﻌﺎﻣﺎﻥ ﻭﺷﺮﺍﺑﺎﻥ، ﻓﺎﻟﻄﻌﺎﻣﺎﻥ ﻣﻦ ﺍﻟْﺤَﻴَﻮَﺍﻥ ﻭﺍﻟﻨﺒﺎﺕ، ﻭﺍﻟﺸﺮﺍﺑﺎﻥ ﻣﻦ ﺍﻟْﻤِﻴَﺎﻩ ﻭﺍﻷﻟﺒﺎﻥ ﻭَﻣَﺎ ﻳُﻀَﺎﻑ ﺇِﻟَﻴْﻬِﻤَﺎ ﻣﻦ ﺍﻟْﻤَﻨَﺎﻓِﻊ ﻭﺍﻟﻤﻼﺫ.
ﻓَﺈِﺫﺍ ﻣَﺎﺕَ ﺍﻧْﻘَﻄَﻌﺖ ﻋَﻨﻪُ ﻫَﺬِﻩ ﺍﻟﻄّﺮﻕ ﺍﻟْﺄَﺭْﺑَﻌَﺔ، ﻟﻜﻨﻪ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻓﺘﺢ ﻟَﻪُ ﺇِﻥ ﻛَﺎﻥَ ﺳﻌﻴﺪﺍ ﻃﺮﻗﺎ ﺛَﻤَﺎﻧِﻴَﺔ، ﻭَﻫِﻲ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏ ﺍﻟْﺠﻨَّﺔ ﺍﻟﺜَّﻤَﺎﻧِﻴﺔ ﻳﺪْﺧﻞ ﻣﻦ ﺃَﻳﻬَﺎ ﺷَﺎﺀَ، ﻓَﻬَﻜَﺬَﺍ ﺍﻟﺮﺏ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻟَﺎ ﻳﻤْﻨَﻊ ﻋَﺒﺪﻩ ﺍﻟْﻤُﺆﻣﻦ ﺷَﻴْﺌﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﻭﻳﺆﺗﻴﻪ ﺃﻓﻀﻞ ﻣِﻨْﻪُ ﻭﺃﻧﻔﻊ ﻟَﻪُ،
ﻭَﻟَﻴْﺲَ ﺫَﻟِﻚ ﻟﻐﻴﺮ ﺍﻟْﻤُﺆﻣﻦ، ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻳﻤﻨﻌﻪُ ﺍﻟْﺤَﻆ ﺍﻟْﺄَﺩْﻧَﻰ ﺍﻟﺨﺴﻴﺲ، ﻭَﻟَﺎ ﻳﺮﺿﻰ ﻟَﻪُ ﺑِﻪِ، ﻟﻴﻌﻄﻴَﻪ ﺍﻟْﺤَﻆ ﺍﻟْﺄَﻋْﻠَﻰ ﺍﻟﻨﻔﻴﺲ .
[ ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻻﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ ﺹ57 ]
Al Imam Al 'Allaamah Ibnul Qayyim rahimahullahu ta'ala:
“Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang.
Jika Allah -dengan hikmahNya-berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti -dengan rahmatNya- membukan jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.
Renungkanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar. Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya dua jalan rezeki yang lain [yakni dua puting susu ibunya], dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu; rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.
Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Allah membuka empat jalan rezeki lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya; yaitu dua makanan dan dua minuman. Dua makanan = dari hewan dan tumbuhan. Dan dua minuman = dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan
kepadanya.
Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rezeki ini, Namun Allah subhanahu membuka baginya -jika dia hamba yang beruntung- delapan jalan rezeki, itulah pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari mana saja dia kehendaki. Dan begitulah Allah subhanahu,Dia tidak menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu, kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih utama dan lebih bermanfaat baginya.
Dan itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin, karenanya Dia menghalanginya dari bagian yang rendahan dan murah, dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya, untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga.”
Al Fawaaid libnil Qayyim hal. 57

NASEHAT ASY-SYAIKH RABI’ UNTUK SALAFIYYIN


Transkrip Nasehat asy-Syaikh Rabi’ hafizhahullah untuk anak-anak didiknya
(tertanggal 7 Syawal 1436 H)
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله و الصلاة و السلام على رسول الله و على آله و صحبه و من اتبع هداه، أما بعد
Aku menasihatkan kepada diri saya pribadi dan segenap kaum muslimin, dan bagi Salafiyyin secara khusus, untuk bertakwa kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala, berpegang teguh dengan TALI AGAMA Allah Azza wa Jalla, saling memperkuat persaudaraan di antara Salafiyyin secara khusus, saling bersatu dan berta’awun (bekerja sama) di atas kebaikan dan ketakwaan, dan menjauhi sebab-sebab perselisihan -Barakallahu fikum- karena ini semua dapat merusak dan memperburuk Dakwah mereka, serta membuat musuh-musuh mereka senang.
Aku wasiatkan kepada Salafiyyin untuk bertakwa kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala dan bersemangat kuat untuk saling mencintai, saling memperkuat persaudaraan, saling berkasih sayang, saling berbelas kasih di antara mereka, dan menjauhi sebab-sebab timbulnya perselisihan. Barangsiapa di kalangan Salafiyyin melakukan kesalahan maka janganlah disebar-sebarkan.
Namun hendaknya orang-orang yang berakal sehat dan berpengetahuan baik menasehatinya dengan hikmah dan peringatan yang baik.
Aku menasihatkan secara khusus bagi saudara-saudaraku di Britania (Inggris) untuk menjalin persaudaraan dengan saudara-saudaranya Salafiyyin di Kuwait, Saudi Arabia, Mesir, Sudan, dan segenap negeri Muslim lainnya.
Ketika datang utusan (para tamu) dari negeri Kuwait dan selainnya, hendaknya mereka menyambutnya dengan penuh penghormatan dan pemuliaan. Jangan kalian takut terhadap siapapun karena tidak ada yang perlu dikhawatirkan Insya Allah, barakallahu fikum.
Syaitan menakut-nakuti dan membuat kalian khawatir terhadap fulan dan fulan. JANGANLAH TAKUT KECUALI HANYA KEPADA ALLAH TABARAKA WA TA’ALA. Hendaknya kalian saling menghormati satu sama lain. Hormatilah saudara-saudara kalian yang berasal dari Kuwait, yang mereka itu bersungguh-sungguh membantu kalian membangun dakwah, menyebarkannya, dan memperkuat dakwah. Janganlah kalian mengingkari perkara ma’ruf (kebaikan, pen) ini.
Semoga Allah memberikan taufiq kepada kalian, meluruskan langkah kalian, melimpahkan berkah kepada kalian, menyatukan hati-hati kalian, serta menjauhkan semua keburukan dari kami dan kalian.
و صلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه و سلم
Nasehat ini aku sampaikan pada malam ketujuh Syawal 1436 H
Aku tegaskan lagi kepada saudara-saudaraku sekalian yang pada hari-hari ini saling mencela dan melempar kata-kata yang buruk sesama mereka, hendaknya mereka BERTAKWA KEPADA ALLAH dan MERASA MALU DARI PERBUATAN JELEK INI.
yakni menunjukkan TIDAK ADA KESABARAN, KELEMAHLEMBUTAN, dan tidak ada…. tidak ada…. .
Sementara DAKWAH SALAFIYAH DITEGAKKAN DI ATAS PRINSIP-PRINSIP INI : KESABARAN, KELEMAHLEMBUTAN, SIKAP SALING MENTOLERIR, DLL.
Jika ada salah seorang melakukan kesalahan, jangan kamu bantah, diamlah.
Akan tetapi, nasehatilah dia secara tersembunyi antara kamu dan dia.
Tinggalkan saling mencaci, dan malulah kalian kepada Allah Azza wa Jalla, dan hendaknya kalian saling menghormati satu sama lainnya. Jangan kalian rusak Dakwah Salafiyah dengan caci makian yang buruk ini. Bertakwalah kepada Allah pada diri kalian dan Dakwah ini.
و صلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه و سلم

Sajak "Merasalah, jangan Menganggap"


Selasa, 04 Agustus 2015

Nasihat Imam Al-Ghazali

kesabaran terbesar ialah kesabaran mendengarkan penghinaan orang terhadap kita.

Nasihat Imam Syafii

Pandangan ridho akan menutup segala cacat, sebagaimana pandangan benci akan menampakkan segala keburukan. - Imam Syafii

Senin, 03 Agustus 2015

Sejarah Kepercayaan di Nusantara

Mungkin banyak di kalangan masyarakat Indonesia sudah tidak lagi mengetahui bahwa sebelum agama-agama “resmi ” (agama yang diakui seperti Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu dan Buddha, kemudian kini Konghucu, masuk ke Nusantara atau Indonesia
Bahwa di setiap daerah telah ada agama-agama atau kepercayaan asli, seperti
- Sunda Wiwitan yang dipeluk oleh masyarakat Sunda di Kanekes, Lebak, Banten;
- Sunda Wiwitan aliran Madrais, juga dikenal sebagai agama Cigugur (dan ada beberapa penamaan lain) di Cigugur, Kuningan, Jawa Barat;
- agama Buhun di Jawa Barat; Kejawen di Jawa Tengah dan Jawa Timur;
- agama Parmalim, agama asli Batak;
- agama Kaharingan di Kalimantan;
- kepercayaan Tonaas Walian di Minahasa, Sulawesi Utara;
- Tolottang di Sulawesi Selatan; Wetu Telu di Lombok; Naurus di Pulau Seram di Propinsi Maluku, dll.
Didalam Negara Republik Indonesia, agama - agama yang ada di Nusantara tersebut di degradasi sebagai ajaran animisme, penyembah berhala / batu atau hanya sebagai aliran kepercayaan.
Hingga kini, tak satu pun agama-agama dan kepercayaan asli Nusantara yang diakui diIndonesia sebagai agama dengan hak-hak untuk dicantumkan di KTP, Akta Kelahiran, pencatatan perkawinan di Kantor Catatan Sipil ,dsb. Seiring dengan berjalannya waktu dan zaman, Agama Asli Nusantara semakin punah dan menghilang, kalaupun ada yang menganutnya, biasanya berada didaerah pedalaman seperti contohnya pedalaman Sumatra dan pedalaman Irian Jaya.
Ada lagi yang belum teridentifikasi tentang kepercayaan apa yang membentuk Situs Gunung padang yang lebih besar dari Borobudur.

Sabtu, 01 Agustus 2015

Muktamar Muhammadiyah Makasar


Bismilah semoga berjalan dengan lancar
Muktamar Muhammadiyah

Makasar 3-7 Agustus 2015