Si
tuan pikun
Ketika keadilan kian meruncing
Bak pensil yang termakan asahan
Pensil yang menghasilkan karya
Karya suci bernama pancasila
Lalu dimanakah arti tulisan
Ketika asahan
kian menghabiskan
Dimanakah arti
karya suci
ketika tuan
terus mengkhianati
Keadilan yang selalu tuan ucapkan
Bernampilan rapi bersikap kesopanan
Di tonton rakyat miskin tak berpendidikan
Merekalah yang terus tuan mainkan
Seperti apakah
keadilan menurut tuan
Disaat keringat
kami terus bercucuran
Mencari rezeki
halal berbentuk recehan
Bersama rasa
lapar yang tak tertahan
Dulu tuan berjanji akan membuat kami
sejahtera
Di panggung megah diatas lautan
manusia
Suara lantang berselimut harapan mulia
Yang menggema ke jiwa kami semua
Sekarang tuan
sudah duduk dikursi langka
Berkat jari yang
kami celupkan kedalam tinta
Berharap ada
perubahan yang akan menyapa
Perubahan yang
akan membuat kami bahagia
Kini ......Embun pagi datang bersama
kicauan burung
Itulah sapaan alam sebelum kami memulung
Sambil bekerja kamipun terus merenung
Apakah kemiskinan ini akan berujung
Waktu terus
berjalan tuan
Sampai kapan lagi waktu yang tuan butuhkan
Sekarang tuanpun kian menghilang
Bersama harapan kami yang tuan gantungkan
Apa mungkin
faktor usia
Yang membuat tuan
lupa
Jika memang itu
sebabnya
Izinkanlan pemuda
yang berkuasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar