Kamis, 26 Maret 2015

Pintu Hati

Pintu menuju hati wanita adalah dengan telinganya
                Masalah yang di alami kebanyakan wanita adalah rasa gengsi. Ia akan cenderung melihat penampilah seorang laki-laki. Jika ada laki-laki berpenampilan rapi maka wanita akan menganggap laki-laki itu adala orang baik dan sebaliknya jika ada laki-laki berpenampilan tidak rapi maka wanita akan menganggap bahwa laki-laki itu tidak baik. Namun sebenarnya wanita lebih mengutamakan pendengaranya ketimbang penglihatanya. Tak jarang kita menjumpai ada wanita yang sering tertipu oleh janji-janji manis seorang laki-laki. Wanita lebih suka laki-laki yang humoris. Dan wanita lebih menyukai laki-laki yang bisa membuatnya nyaman. Dari ketiga hal tersebut wanta secara umum akan menggunakan pendengaranya dalam perkara tiga hal di atas. Lebih dari itu wanita juga secara umum tidak menyukai kepada laki-laki yang pendiam karena wanita menganggap laki-laki yang pendiam adalah laki-lak yang tidak berpengalaman dan terlihat bodoh.

Pintu menuju hati laki-laki adalah dengan matanya
                Masalah seorang laki-laki adalah ia lebih banyak menyimpulkan perempuan yang ia temui hanya dari penampilanya. Jika wanita berpenampilan sederhana maka laki-laki akan menilai wanita itu adalah seorang wanita yang sederhana sekalian wanita itu belum ia kenal. Jika ada wanita yang berjilbab, seorang laki-laki akan langsung menilai bahwa wanita itu adalah seorang yang sholehah. Padahal tak jarang wanita yang berjilbab itu memakai pakaian yang ketat dan kain yang terawang. Disitulah akan timbul problem baru, karena hampir laki-laki tidak memahami bahwa wanita kelak akan menjadi sekolah pertama bagi sang anak. Jadi kalau laki-laki hanya memandang perempuan dari penampilannya saja itu akan menipu. kemudian kita sering mendengar seorang laki-laki itu terkenal suka jelalatan matanya walaupun sedang berjalan dengan pasanganya. Itu sebabnya kita bisa mendefinisikan laki-laki yang jelalatan adalah sama seperti wanita yang tidak menutup auratnya.

Yogyakarta 27 Maret 2015-03-27

Ahmad Ariefuddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar