Pintu menuju hati wanita adalah dengan telinganya
Masalah
yang di alami kebanyakan wanita adalah rasa gengsi. Ia akan cenderung melihat
penampilah seorang laki-laki. Jika ada laki-laki berpenampilan rapi maka wanita
akan menganggap laki-laki itu adala orang baik dan sebaliknya jika ada
laki-laki berpenampilan tidak rapi maka wanita akan menganggap bahwa laki-laki
itu tidak baik. Namun sebenarnya wanita lebih mengutamakan pendengaranya
ketimbang penglihatanya. Tak jarang kita menjumpai ada wanita yang sering
tertipu oleh janji-janji manis seorang laki-laki. Wanita lebih suka laki-laki
yang humoris. Dan wanita lebih menyukai laki-laki yang bisa membuatnya nyaman.
Dari ketiga hal tersebut wanta secara umum akan menggunakan pendengaranya dalam
perkara tiga hal di atas. Lebih dari itu wanita juga secara umum tidak menyukai
kepada laki-laki yang pendiam karena wanita menganggap laki-laki yang pendiam
adalah laki-lak yang tidak berpengalaman dan terlihat bodoh.
Pintu menuju hati laki-laki adalah dengan matanya
Masalah
seorang laki-laki adalah ia lebih banyak menyimpulkan perempuan yang ia temui
hanya dari penampilanya. Jika wanita berpenampilan sederhana maka laki-laki
akan menilai wanita itu adalah seorang wanita yang sederhana sekalian wanita
itu belum ia kenal. Jika ada wanita yang berjilbab, seorang laki-laki akan
langsung menilai bahwa wanita itu adalah seorang yang sholehah. Padahal tak
jarang wanita yang berjilbab itu memakai pakaian yang ketat dan kain yang
terawang. Disitulah akan timbul problem baru, karena hampir laki-laki tidak
memahami bahwa wanita kelak akan menjadi sekolah pertama bagi sang anak. Jadi
kalau laki-laki hanya memandang perempuan dari penampilannya saja itu akan
menipu. kemudian kita sering mendengar seorang laki-laki itu terkenal suka
jelalatan matanya walaupun sedang berjalan dengan pasanganya. Itu sebabnya kita
bisa mendefinisikan laki-laki yang jelalatan adalah sama seperti wanita yang
tidak menutup auratnya.
Yogyakarta 27 Maret 2015-03-27
Ahmad Ariefuddin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar