Pengertian demokrasi menurut setiap
orang yang pernah aku tanya itu menyimpulkan dengan definisi yang berbeda-beda
namun secara garis besar saya bisa menyimpulkan bahwa demokrasi ialah suatu
sistem dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Pengertian
Demokrasi
Secara
istilah, demokrasi berasal dari bahasa Yunani "Demos" yang berarti
rakyat dan"kratein" yang berarti pemerintahan. Sehingga dapat
diartikan sebagai "sistem pemerintahan yang dipegang oleh rakyat atau
rakyat diikut sertakan dalam sistem pemerintahan negara, sehingga sistem
tersebut yaitu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Sedangkan
demokrasi menurut para ahli adalah :
Abraham
Lincoln Demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.
Charles
Costello Demokrasi adalah sistem sosial dan politik
pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan
kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara.
John L.
Esposito Demokrasi pada dasarnya adalah kekuasaan dari dan
untuk rakyat. Oleh karenanya, semuanya berhak untuk berpartisipasi, baik
terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Selain itu, tentu saja lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan yang jelas
antara unsur eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
Benyamin
FranklinDemokrasi adalah sebuah tatanan Negara/ pemerintahan
yang bersumber dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.
Dari
beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa demokrasi adalah bentuk
pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan
keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Tulisan ini merupakan lanjutan dari
tulisan saya yang berjudul Demokrasi Kondom. Kemudian di awal tulisan yang saya
beri judul “Gara-gara Demokrasi” ini saya akan memberikan satu pendapat tentang
Demokrasi dari seorang tokoh Filsafat Yunani yang namanya sudah sering kita
dengar, ia adalah murid dari Socrates (470 Sebelum Masehi sampai 399 Sebelum
Masehi) seorang filosof yang mengembangkan filsafat pada zaman Yunani yang
begitu ramai di bicarakan dan
dipersoalkan sepanjang sejarah filsafat. Murid tersebut ialah Plato (428
Sebelum Masehi sampai 348 Sebelum Masehi), dalam berfilsafat ia menggunakan
tradisi dialog seperti halnya yang dilakukan oleh gurunya yaitu Socrates. Plato
meneruskan keaktifan Socrates dengan mengarang dialog-dialog, seperti gurunya,
ia tidak mengenal lelah dalam mengadakan dialog dengan lawan bicaranya. Plato
memilih dialog karena ia berkeyakinan bahwa filsafat pada intinya tidak lain
daripada suatu dialog. Berfilsafat berarti mencari kebijaksanaan atau
kebenaran, dan oleh karena itu dapat dimengerti bahwa mencari kebenaran itu
sebaiknya dilakukan bersama-sama dalam suatu dialog. Dalam suatu dialog yang
pernah di ungkapkannya, ia pernah berpendapat tentang Demokrasi. Menurut Plato,
Demokrasi bukan pilihan terbaik karena selalu ada pergumulan para politisi yang
punya kepentingan masing-masing. Dalam kritikannya tersebut kemudian ia lebih
menganjurkan untuk lebih memilih sistem pemerintahan “Aristokrasi” yang
dikomandoi oleh Philosopher Leader, yaitu orang yang bijak dan mendapat
kesempatan memilih pemimpin yang naik ke tampuk kekuasaan kakuasaan karena ilmu
dan kearifannya. Bukan karena kendaraan politik partainya.
Bicara
tentang Demokrasi, memang sudah menjadi rahasia umum bahwa Demokrasi merupakan
pilihan terbaik dari semua yang buruk. Maka sistem ini pulalah pada akhirnya
memberikan suatu kelebihan dan kekurangan. Berikut ini saya akan mencoba
menjelaskan tentang apa saja kekurangan dan kelebihan sistem Demokrasi ini, di
antaranya sebagai berikut :
Kelebihan :
Kekurangan :
1.
Benturan
Logika
Saya artikan benturan logika karena saya menemukan ada sesuatu yang
harusnya terbuka untuk umum tapi justru di tutup-tutupi dan sebaliknya sesuatu
yang harus ditutup justru di umbar. Saya ambil contoh pertama dalam
suatu proyek yang menggunakan uang rakyat, disitu keterbukaan anggaran harusnya
menjadi keniscahyaan namun faktanya justru secara masif dan sistematis proses
itu tak jarang di tutup-tutupi. Kedua dalam mekanisme pemilihan
pemimpin, baik itu kepala desa, bupati, gubernur, DPR sampai Presiden, dalam
proses penggunaan hak suara disitu justru ditutup-tutupi. Padahal timbulnya
permasalahan adalah disitu, yaitu timbulnya rasa curiga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar