SMA adalah masa paling indah dalam kehidupan. tapi banyak yang mengartikan kata "indah" sebagai sesuatu yang membahagiakan. padahal jika kita memperhatikan lebih dalam disitu maksud dari kata "indah" adalah suatu sumber kebahagiaan. artinya gini hidup itu kadang di atas kadang di bawah, maksudnya kadang kita juga mengalami kesulitan tapi juga pasti mengalami kemudahan, kadang kita mengalami di bohongi tapi juga pasti pernah membohongi, kadang kita pernah menyalahkan tapi pasti kita juga pernah berbuat salah, kadang kita pernah disakiti tapi pasti kita juga pernah menyakiti. nah itulah sedikit contoh dari apa yang di maksud dari kata "indah" itu tadi. indah itu ada dua bagian yang tidak bisa dipisahkan. semisal kenapa kita di sakiti orang, itu agar kita tau rasanya di sakiti itu seperti apa?. nah ketika disakiti itulah kita bisa mengambil kesimpulan, kita dapat membedakan mana orang yang bodoh dan mana yang cerdas, karena orang yang cerdas pasti bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian dalam hidupnya. semisal tadi ketika ia disakiti karena di bohongi, dalam kejadian itu orang cerdas dapat mengambil hikmah, yaitu gimana rasanya kalau di bohongi, yang pada akhirnya membuat orang cerdas itu tidak pernah membohongi orang lain.
nah sehubungan dengan kata "indah" dalam masa-masa SMK, saya akan menceritakan sedikit kisah yang dulu pernah saya alami. yaitu sewaktu kelas 3 SMK semester pertama.
setelah dari awal kelas 1 sampai awal kelas 3 ini aku terus gonta ganti pacar, nah disinilah beberapa bulan sebelum aku menghadapi Ujian Nasional aku merasa dihina oleh salah satu dari temen se angkatanku, namun beda jurusan. tepatnya ketika aku sedang menunggu pacarku yang sedang mengikuti jam tambahan. waktu itu aku menunggu di kursi panjang yang berada di gerbang sekolah. di saat aku duduk di kursi , dari dalam sekolah keluarlah temenku yang bernama "Timur", sebelum si Timur keluar dari gerbang ia terlebih dahulu duduk di motorku yang aku parkir tetap di depanku. nah ketika dia duduk di motorku, sambil memainkan HPnya dia ngomong.
"ngenteni genda'anmu po? (nunggu pacarmu ya) tanya si timur
"*aku nganggung-ngangguk sambil diam*
"heh la koe kok gelem di dadeke tukang ojek karo genda'anmu (heh la kamu kok mau di jadikan tukang ojek sama pacarmu) ucap si Timur sambil memukul tanganku
"asem koe, boyband lekong" *lekong : banci* cetusku sambil mau membalas pukulan dia , namun dia sudah keburu lari.
pada saat itu aku sangat marah ketika mendengar kata "TUKANG OJEK", karena pada saat itu dalam fikiranku "TUKANG OJEK" itu identik dengan orang yang bisa di suruh kemana yang kita mau, ya bahasa kasarnya kita sedang di jajah lah. ditimbah dengan pada saat itu umurku masih 16 tahunan, jadi akupun hanya bisa menyerap apa yang orang lain katakan secara mentah-mentah tanpa berfikir apakah itu benar atau salah. justru pada saat itu aku justru membalah perkaan si Timur dengan hinaan, aku menghina dia dengan kata boyband lekong, boyband : kelompok group vocal laki-laki yang pada saat itu di anggap seperti laki-laki yang berlagak seperti perempuan, di tamabah kata lekong: banci atau laki-laki yang menyerupai perempuan. jadi dua kata tersebut dapat di artikan sebagai seorang laki-laki yang seperti perempuannya sudah double, sudah sangat parah.
nah sehubungan dengan kata "indah" dalam masa-masa SMK, saya akan menceritakan sedikit kisah yang dulu pernah saya alami. yaitu sewaktu kelas 3 SMK semester pertama.
setelah dari awal kelas 1 sampai awal kelas 3 ini aku terus gonta ganti pacar, nah disinilah beberapa bulan sebelum aku menghadapi Ujian Nasional aku merasa dihina oleh salah satu dari temen se angkatanku, namun beda jurusan. tepatnya ketika aku sedang menunggu pacarku yang sedang mengikuti jam tambahan. waktu itu aku menunggu di kursi panjang yang berada di gerbang sekolah. di saat aku duduk di kursi , dari dalam sekolah keluarlah temenku yang bernama "Timur", sebelum si Timur keluar dari gerbang ia terlebih dahulu duduk di motorku yang aku parkir tetap di depanku. nah ketika dia duduk di motorku, sambil memainkan HPnya dia ngomong.
"ngenteni genda'anmu po? (nunggu pacarmu ya) tanya si timur
"*aku nganggung-ngangguk sambil diam*
"heh la koe kok gelem di dadeke tukang ojek karo genda'anmu (heh la kamu kok mau di jadikan tukang ojek sama pacarmu) ucap si Timur sambil memukul tanganku
"asem koe, boyband lekong" *lekong : banci* cetusku sambil mau membalas pukulan dia , namun dia sudah keburu lari.
pada saat itu aku sangat marah ketika mendengar kata "TUKANG OJEK", karena pada saat itu dalam fikiranku "TUKANG OJEK" itu identik dengan orang yang bisa di suruh kemana yang kita mau, ya bahasa kasarnya kita sedang di jajah lah. ditimbah dengan pada saat itu umurku masih 16 tahunan, jadi akupun hanya bisa menyerap apa yang orang lain katakan secara mentah-mentah tanpa berfikir apakah itu benar atau salah. justru pada saat itu aku justru membalah perkaan si Timur dengan hinaan, aku menghina dia dengan kata boyband lekong, boyband : kelompok group vocal laki-laki yang pada saat itu di anggap seperti laki-laki yang berlagak seperti perempuan, di tamabah kata lekong: banci atau laki-laki yang menyerupai perempuan. jadi dua kata tersebut dapat di artikan sebagai seorang laki-laki yang seperti perempuannya sudah double, sudah sangat parah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar