Minggu, 05 April 2015

Menikah memuliakan Sunnah

Menikah adalah dambaan setiap insan yang ingin meneladani kehidupan Rasulullah SAW. Begitu pentingnya menikah, Nabi Muhammad sampai berpesan kepada kita dalam salah satu sabdanya :
                “ Menikah adalah sunnahku, barang siapa tidak mengamalkan sunnahku berarti bukan dari golonganku. Hendaklah kalian menikah, sungguh dengan jumlah kalian aku akan berbanyak-banyakan umat. Siapa memiliki kemampuan harta hendaklah menikah, dan siapa yang tidak hendaknya berpuasa karena puasa itu merupakan tameng.” (HR Ibnu Majah)
                Syaikhul Jihad Abdullah Azzam menasihatkan,
                “Belum dikatakan berbuat baik kepada Islam, orang yang belum berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tuanya.”

Saudaraku, sakinah bukanlah gemilang harta yang terupaya dari segala usaha. Sakinah bukanlah kisah kasih suami istri yang terjalin mesra tanpa peduli sekeliling. Sakinah juga bukan sekadar nyaman dengan segala kecukupan. Tenang dengan kemewahan, menang dengan kejayaan, jemawa dengan aneka perabotan. Bukan !!!
                Hubungan suami istri harus atas dasar saling membutuhkan, seperti halnya pakaian dan yang memakainya.
                Orang lemah yang optimis lebih baik dari pada orang mampu namun pesimis. Optimis terkadang mengubah kelemahan menjadi sebuah kekuatan.
                Karena, salah satu ciri keluarga harmonis adalah adanya komunikasi yang intens dalam keluarga.
                Ada kata dalam perbuatan, ada keteladanan dalam amal, ada pembelajaran dan saling mengajarkan.
                Memilih merupakan awal yang bagus dari kepuasan dan ketenteraman hati. Salah dan gegabah dalam memilih adalah awal yang bagus dalam menciptakan masalah.
                Sekedar perasaan mantap saja merupakan penuntun kepada galau dan pedih perih perasaan saat harus mengalami terpaan masalah karena menjatuhkan pilihan tanpa tuntunan ilmu.
                “seseorang tergantung agama teman dekatnya, maka lihatlah siapa yang kalian jadikan teman dekat. “( HR Ahmad dan Al Hakim)
                Wahai pemuda !!! bila di antara kamu sudah mampu untuk menikah, hendaklah ia menikah karena mata akan lebih terjada; kemaluan akan lebih terpelihara. “ (HR Bukhari dan Muslim)
                Domain kita adalah berusaha, domain Tuhan adalah menentukan hasilnya, jadi jangan berharap menghasilkan kalau belum berusaha.
                Ilmu ibarat cahaya ketika kita di dalam kegelapan
Mencintai berarti menginspirasi, melejitkan potensi, meningkatkan kualitas diri, membuat hidup lebih terarah, ibadah tambah gairah, bekerja semakin mengasyikan, bahkan bercandapun berbuah pahala yang manis rasanya. Inilah cinta sejati inspirasi surgawi.

                Orang-orang barat akan maju manakala mereka meninggalkan kitab sucinya, tetapi umat islam justru akan mundur manakala meninggalkan kitab sucinya (Hassan Al-Banna)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar