Rabu, 29 April 2015

Filosofi Musik

1. Piano
ketika kita memainkan piano atau keyboard maka kita menggunakan jari kita. nah ketika sedang memainkan piano telapak tangan kita mengarah kebawah. dari situlah kita bisa melihat di balik seorang yang sedang memainkan piano bahwa ia sedang mengajarkan bahwa tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. maksudnya adalah dalam menjalani kehidupan ini kita di haruskan untuk bekerja keras. nah kemudian kita mendapatkan rezeki ,maka kitapun harusnya memberikan beberapa rezeki yang kita dapat untuk orang lain yang membutuhkan. jangan cuma tidak punya bakat terus kita berfikir untuk meminta-minta atau mengemis. padahal kita masih punya raga yang masih kuat.


2. Biola
Biola adalah alat musik yang dimainkan dengan cara di gesek, tapi dari gesekan itulah akan menimbulkan suara indah penyentuh hati. dari permainan biola itulah maka kita bisa melihat makna di balik biola yang sedang di mainkan itu. yaitu kita mungkin sering bergesekan dengan orang lain tapi pada akhirnya gesekan itu harusnya bisa menghasilkan pembelajaran atau hikmah yang bisa kita ambil. walaupun kita sering berdebat tentang suatu perkara, tapi pada akhirnya kita harus menerima pendapat yang terbaik.


Senin, 27 April 2015

Nasehat Imam Al-Ghazali

1. Jika berjumpa dengan anak-anak, anggaplah anak itu lebih mulia dari pada kita, karena anak-anak ini belum banyak melakukan dosa dari pada kita.
2. apabila bertemu dengan orang tua, anggaplah beliau lebih mulia daripada kita karena beliau sudah lama melakukan ibadah.
3. jika berjumpa dengan orang alim, anggaplah dia lebih mulia daripada kita karena banyak ilmu yang telah mereka pelajari dan ketahui.
4. apabila melihat orang jahil, anggaplah mereka lebih mulia daripada kita karena mereka membuat dosa dengan kejahilan, sedangkan kita membuat dosa dalam keadaan mengetahui.
5. jika melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia karena mungkin suatu hari nanti dia akan insaf dan bertaubat atas kesalahannya.

Gabungan lagunya sunan ampel

Bang toyib, Bang toyib.....
Penekno blimbing kuwi
Lunyu Lunyu penekno
Kanggo mbasuh dodotiro
Kanggo mbasuh dodotiro

Bocah angon, bocah angon
kenapa tak pulang pulang
Anakmu anakmu
panggil panggil namamu

Tentang Cemburu

Ibnu Hazm: Apabila kecemburuan meningkat, maka yakinlah bahwa cinta anda pun bertambah. (al-akhlak was siyar hlm. 136]

Minggu, 26 April 2015

Hoby Sesat




            Malam minggu adalah malam yang sering di perdebatkan oleh para pemuda pemudi, ada yang mengkhususkan malam minggu untuk bisa berduaan dengan pacarnya dan sebaliknya ada juga yang menyamakan malam minggu seperti malam-malam biasa, atau bahkan ada kaum yang menjadikan malam minggu sebagai malam yang seharusnya ditiadakan karena malam itu terus mengusik hati pada pengikut kaum itu. ya kaum itu adalah kaum para pemuda yang gagal move on dan  iri dengan orang yang lagi berduaan dengan pacarnya masing-masing. Perdebatan malam minggu memang tidak ada habisnya antara kaum jomlo susah move on dan kaum pemuda yang sedang jalan di tempat yaitu para kaum pacaran. Tapi buat aku malam minggu adalah saat yang khusus untuk semakin mengakrapkan persahabatan di Madridista Jogja. Ya malam ini bakal ada persaingan yang lebih sengit dari pada persaingan antara kaum jomblo gagal move dan kaum jalan ditempat yaitu final liga champion antara Real Madrid dan Athletico Madrid. Di salah satu cafe layar lebar yang di sorot proyektor sudah di siapkan oleh para panitia. Dan dinginnya malam terkalahkan oleh panasnya persaingan antara dua club dari spanyol ini, di tambah dengan suguhan segelas kopi hangat yang di berikan secara gratis kepada semua member Madridista Jogja membuat suasana semakin membara. Teriakan-teriakan kencang yang terjadi di saat peluang di dapatkan terus menggema di area cafe ini. Tak peduli bahwa ini sudah menjelang pagi hari. Malam yang semakin sunyi menambah derita para madridista karena Real Madrid masih tertinggal 0-1. Sampai akhirnya di menit-menit akhirnya keajaiban itu datang. Ya gol beruntun yang terjadi di menit-menit akhir menjadikan Real Madrid akhirnya menjuarai Liga Champion. Kemenangan tim kesayangan di tambah persahabatan yang semakin akrab menjadi kado istimewa di malam minggu.
Setelah selesai nonton bareng  akupun langsung bergegas untuk pulang. Sebenarnya teman-teman yang lain ngajakin untuk konfoi, merayakan kemenangan Real Madrid di final liga champion ini tapi karena aku sudah ada janji sama temenku jadi akupun menolak ajakan teman Madridista jogja. Ya aku memang pendukung Real Madrid jadi akhirnya aku memilih untuk mendaftar sebagai member di Madridista Jogja, niatnya si buat nambah teman karena di tempat aku tinggal jarang banget ada pemuda seumuran jadi susah untuk bergaul atau beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Owhya setelah Real Madrid menang 3-1 dengan hati yang sangat bahagia aku bergegas mengayuh sepeda menuju condong catur, semalam aku di sms temanku, namanya firman, dulu dia pernah minjem buku jadi nanti mau di kembali’in tapi anehnya justru aku yang harus mengambil buku itu di kosnya dia. Tapi karena jarak antara tempat Nonton bareng dan kosnya dia tidak terlalu jauh akhirnya aku mengiyakan permintaan dia yang menyuruhku yang mengambil buku itu di kos dia. Sekitar lima menit perjalanan aku sudah berada di kos firman, kosnya itu satu rumah sama ibu kosnya jad aku tidak enak untuk mengetok pintunya. Tapi bagai sebuah keberuntungan tiba-tiab pintu rumah itu terbuka, dan sesosok laki-laki bertubuh kekar keluar, berkulit hitam, rambutnya keriting dengan sarung yang di pakainya sosok itu melangkah perlahan dengan tubuh yang tegap, langkah semakin dekat menuju aku yang sedang memandangan di pagar depan rumah. Setelah sosok itu membuka gerbang akupun mencoba bertanya.
            “om firman di dalam gak Pak?” tanyaku dengan wajah gugup
            “masuk saja, kamarnya gak ditutup kok” saut laki-laki dengan wajah ketus (cuek)
            Mendengar jawaban sosok laki-laki itu, yang agaknya masih mengantuk akupun bergegas masuk ke dalam rumah, sepedaku, aku senderkan di pohon nangka yang daunnya terus bersuara riuh tertepa angin. Berjalan masuk Aku sempat berfikir-fikir laki-laki tadi siapa ya? Apa bapak kos? Loh firman kan pernah bilang kalau bapak kosnya sudah meninggal sebulan setelah iya tinggal di kos, masak tadi arwah gentayangannya si bapak kos? Bulu kuduku tiba-tiba berdiri memberontak mendorong ku untuk segera lari. Tapi tidak, ini sudah sampai di kosnya firman kenapa harus pulang. Tepat di depan kamarnya firman, aku melihat dia sedang lelap tertidur, pintu kamar tidak di tutup mungkin karena dia memang sudah mempersiapkan kedatanganku. Seperti halnya kamar kos laki-laki begitupun dengan kamar kosnya firman, suasananya lebih mistis dari pada kuburan, bentuknya lebih kumuh dari pada rumah kardus para pengemis jalanan, di tambah dengan aroma kaos kaki yang tidak pernah di cuci dan celana dalam yang tergantung polos di belakang pintu. Ya begitulah hampir semua kamar kos laki-laki yang pernah kumasuki rata-rata bentuknya sama. Satu yang tidak mungkin di temukan di kamar kos laki-laki adalah jajanan. Beda dengan kos-kosan perempuan . makanya aku lebih suka mengerjakan tugas kuliah di kosnya perempuan dari pada di kosnya laki-laki karena jajanan pasti sudah di siapkan oleh para perempuan. Tapi di balik kekurangan si firman itu bagaimanapun dia adalah guru privatku dalam bidang ilmu sastra. Ya setelah pertemuan aku dan dia di sebuah acara bedah buku novel, aku dan firman jadi lebih sering bertemu, walaupun kita beda kampus tapi karena kita sering bertemu di toko buku. Ya kami memiliki hobi yang sama yaitu ke toko buku hanya untuk membacanya bukan untuk membelinya. Ini mungkin sebuah hobi yang paling di benci oleh para penulis karena kami adalah pencuri ide-ide di dalam buku yang mereka tulis dengan teliti tapi kemudia kami hanya membacanya tanpa membeli. Firman sendiri sangat suka membaca novel-novel beda dengan aku yang cenderung menyukai biografi. Dan berawal dari situlah aku mencoba untuk membaca novel yang sangat digemari oleh si firman. Walaupun awalnya susah untuk bisa di terima di logika fikiranku karena novel adalah salah satu karya sastra berbenturan dengan buku-buku biografi yang sangat aku sukai. Firman terus membujuku seupaya aku juga membaca novel , mulai dari dia meminjamkan koleksi novelnya ,firman juga tak jarang membacakan novel kesukaannya yaitu Laskar Pelangi, tapi semua usaha firman belum juga membuatku tertarik dengan novel.  Sampai akhirnya satu buku novel sastra yang pernah aku baca membuatku kagum, yaitu terjemahan novel sastra arab yang tidak sengaja aku baca di perpustakaan kampusku, aku lupa siapa penulisnya tapi di dalam novel itu menceritakaan tentang seorang perempuan paling cantik di perancis yang mejadi perebutan oleh semua lelaki. Disitulah perempuan yang kaya, cantik sekaligus baik itu mengalami dilema yang sangat luar biasa karena banyak pilihan yang dia temui.
            Itulah novel pertama yang membuatku tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang semua karya sastra. Dan firman yang kebetulan kuliah di jurusan sastra arab akhirnya aku pilih sebagai pelampiasan atas rasa ingin tahuku itu. dia sering meminjamkan koleksi novelnya, selalu mengajaku mengikuti acara bedah buku karya sastra, dan tak jarang mengajak aku untuk mengikuti seminar yang bertema kesastraan. Ada satu ilmu tambahan yang aku dapat dari si firman, dia pernah memberikan  pesan “kalau membaca jangan sambil tidur”. Ya itu adalah pesan dari dia yang sampai saat ini masih aku ingat, aku mengingat dan menjalankan pesan firman bukan karena dia lebih tua dari aku tapi karena dia sudah mengalami sendiri dampak dari pesan yang dia sampaikan itu. ya saat ini dia sering masuk rumah sakit untuk memeriksakan matanya yang minus (-) nya sudah semakin parah. Awalnya aku fikir kaca mata yang iya pakai hanyalah sebuah pemuas gengsu tapi itu salah karena dia memang matanya dia minus (-). Dan itu timbul karena kebiasaan dia membaca sambil tiduran. Aku si juga gak tau secara pasti yang menyebabkan matanya minus dan kini semakin parah itu karena memang membaca sambil tidur atau ada penyebab lain. Ya sampai saat ini aku belum yakin karena belum ada kepastian secara medis yang aku ketahui.
            Firmanlah yang mengjariku bahwa membaca adalah cara kita bersyukur terhadap apa yang telah Tuhan berikan kepada kita, karena firman Allah yang pertama di turunkan kepada Nabi Muhammad pun adalah perintah untuk iqra (bacalah). Bagi aku lebih dari itu aku juga menggunakan sebuah filosofi yang aku temui di raga ini. Yaitu kenapa Mulut itu Cuma ada satu sedangkan telinga ada dua dan begitupun dengan mata, kaki dan tangan. Disitulah aku menyimpulkan bahwa aku harus lebih banyak membaca dengan mata, mendengarkan dengan telinga, melangkah dengan kaki dan menulis dengan tangan, sedangkan seminimal mungkin aku menggunakan mulut untuk berbicara. Dan itu pula yang aku temukan dalam sebuah kata pepatah yang menyatakan bahwa mulutmu harimaumu, yaitu betapa berbahayanya sebuah mulut, bahkan mulutpun bisa membunuhmu seperti haramau sang raja hutan yang mampu untuk mencabik-cabik musuhnya dengan kukunya yang sangat tajam di tambah gigi yang mampu untuk merobek daging musuhnya atau bahkan kekuatan cengkramannya yang mampu untuk mematahkan tulang lawannya. dan kemudian ada juga tambahan sebuah kata pepatah yang menyatakan bahwa diam itu mas, yaitu jika kita tidak bisa berucap tentang kebaian maka diamlah, dan diamnya itu di artikan sebagai mas. Dan akupun pernah membaca sebuah syair arab tentang bahayanya kejahatan lisan.
Jagalah lisan dan berlindunglah
Dari kejahatan ucapan
Lisan musuh utama badan
Yang menyembelihnya tanpa tetesan darah
Dikala kamu berbicara
Timbanglah dengan segenap rasa
Mana yang baik dan mana pula yang dusta
Perhitungkanlah dengan waspada
Bagi kaum remaja
Berdiam diri, tak banyak bicara
Lebih mengantar dirimu
Menghindari kebahagiaan semu
Berdiam diri bahagia abadi
Berbicara, haruslah hati-hati.

Kemudian juga sebuah kalimat yang pasti pernah kita baca terutama di perpustakaan, yaitu membaca adalah jendela dunia. Itu adalah kalimat yang benar tapi bagiku membaca bukan hanya jendela dunia tapi lebih dari itu dengan membaca maka kita akan bisa keluar dari jendela dunia itu, karena dengan membacalah kita akan tau pengtahuan di luar dunia ini. Semisal pengetahuan tengan ilmu astronomi. Maka tak heran jika Bill Gates pendiri Microsoft menjadikan kalimat “buku adalah jendela dunia” sebagai dorongan awal untuk menciptakan aplikasi Windows yang artinya jendela.

#

            “ man, bangun man !!” kubangunkan firman dengan sedikit dorongan di punggungnya
            “ehhmmmm, ada apa? Tanya firman dengan wajah yang masih tertutup bantal
            “ini aku arief man” jawabku pelan
            “hah, heh kamu sudah disini” sontak kagetlah firman yang baru tidur dengan pulas
            “ sudah tidur lagi ........
            Belum juga aku selesa ngomong agar dia melanjutkan tidurnya lagi, tapi dia langsung memotong pembicaraanku itu.
            “Sory gan, tadi nglembur baca buku punyamu itu” jelas firman sambil mengucek mata yang masih merah
            Firman memang punya panggilan khusus kepadaku, yaitu gan, gan di ambil dari kata agan yang artinya panggilan pembeli kepada penjual. Ya dulu memang aku sering menawari firman untuk membeli buku yang aku jual. Makanya dia memutuskan untuk mengubah nama pemberian dari orang tuaku menjadi gan. Aku si pernah protes sama firman untuk tidak manggilku dengan sebutan gan lagi, karena sekarang aku sudah tidak menjual buku lagi. Dulu memang aku membeli buku di sebuah toko buku yang kemudian aku jual lagi kepada teman sekampus namun karena waktuku terkuras dengan aktivitas itu akhirnya aku memutuskan untuk berhenti.  Ya protesku kepada firman ternyata percuma, karena dia menjawab “aku sudah terbiasah gan, hanya kematian yang bisa menhentikan kebiasanku itu” itulah penjelasan firman sambil sedikit menyembunyikan tawanya. Akupun menyerah untuk menyuruh firman supaya tidak memanggilku gan lagi, lebih dari itu apa sih arti sebuah nama. Yang penting dia memberikan manfaat bagi kehidupanku karena sampai sekarang firman terus memberikan semua pengetahuan tentang sastra yang ia dapatkan di setiap mata kuliah yang ia dapatkan di kampusnya. Betapa bersyukurnya aku bisa mendapatkan mata kuliah sastra secara gratis bahkan dengan dosen dan aku sebagai mahasiswa satu-satunya karena firman selalu mengalirkan materi yang telah di sampaikan dosenya kepadaku di kamar kosnya.
             Heh man tadi aku melihat laki-laki berkulit hitam, bertubuh kekar berambut keriting keluar dari rumah ini” ceritaku ,menjelaskan apa yang aku lihat tadi sebelum masuk kos ini. “owh itu mahasiswa dari NTT yang kos disini juga” jawab firman sambil menyender di tembok kamarnya. “terus ngapain dia keluar jam segini?” tanyaku dengan memasang wajah serius. “dia itu pengurus mushola, jadi dia harus menyalakan lampu dan azdan “ jelas firman . ternyata dugaanku salah yang mengira bahwa orang itu adalah sosok gentayangan almarhum bapak kos. Ternyata orang itu adalah teman kosnya firman yang menjadi takmir di masjid tepat di depan kos ini. Pantesan dia make sarung. hebat hebat. Ternyata aku masih melihat dan memberikan penilaian terhadap seseorang hanya dengan melihat fisiknya saja, padahal itu keliru. Orang seperti itu yang sering dinilai sebaga orang jahat justru menjadi takmir mushola. Aku bertanya dengan diriku sendiri “harusnya aku bisa lebih dari dia bukan?”.
            Suara azan terdengar keras, memcah sunyinya malam. Azan subuh yang menusuk telingan sampai menyusup kehati. Rasa kantuk karena baru pulang nonton bareng terus menyuruhku agar tidur saja, terkalahkan oleh ajakan firman yang sudah menyediakan sarung. “ayo gan lets go” ajak firman sambil menarik tanganku yang masih tergulai di kasur. Melangkah menuju masjid bersama rasa kantuk yang masih saja menarik semangatku untuk menunaikan kewajibanku. Sampai akhirnya air wudlu membunuh rasa letih dan kantuk itu seperti bintang-bintang malam yang terbunuh oleh hadirnya pagi hari. Hanya terisa bintang kejora dan bulan yang semakin bersahabat. Begitupulalah aku dan firman , persahabatan kita bukan sekedar tentang membantu setiap masalah yang menerpa tapi juga saling menutupi kelemahan yang menjadikan kita bersatu dalam persahabatan sejati. Persahaban yang saling memberikan manfaat, motivasi, dan ilmu.
            Qomat tanda akan dimulai shalat subuh di serukan oleh laki-laki yang dari NTB itu, entah siapa aku juga belum mengenal namanya. Tapi yang pasti dia telah memberikan kesan tersindiri bagiku. “Allahuakbar” kekhusukan shalat terjaga dalam ruangan suci ini. Kekhusukan yang menjadikan diri ini semakin tidak berdaya di hadadapan Tuhan sang pencipta alam semesta ini. “Assalamu’alaikum Wr.Wb” satu dari lima kebutuhanku hari ini terpenuhi, yaitu shalat subuh. Aku tau , bahkan semua umat islam tau kalau shalat lima waktu itu wajib, tapi kenapa masih saja ada yang meninggalkanya. Menurut aku itu karena banyak yang menggunakan cara berfikir yang salah, yaitu bahwa shalat hanyalah sekedar meruntuhkan kewajiban, tapi aku menggunakan cara berfikir yang lebih dari itu. Menurutku shalat itu memang wajib tapi buat manusia shalat itu juga kebutuhan. Coba rasakan perbedaannya antara kita melakukan shalat hanya karena kewajiban atau kita melakukan shalat karena kewajiban sekaligus kebutuhan. Jika kita melakukan shalat hanya sekedar kewajiban maka kita akan merasa keberatan, tapi jika kita melaksanakan shalat karena kita itu butuh maka shalat itu akan terasa ringan karena disitu ada sebuah dorongan batin. Logikanya kita sebagai manusia pasti butuh makan, makan itu bukan hanya kewajiban tapi juga kebutuhan. Maka akhirnya manusia mempunyai dorongan untuk mencari rezeki demi memenuhi kebutuhan primer, yaitu makan. Kenapa shalat sebagai kebutuhan bagi manusia karena Tuhan tidak butuh shalat kita. Kemuliaan dan keagungan Tuhan tidak akan tergores sedikitpun walaupun semua umat tidak melakukan shalat, dan sebaliknya kemuliaan dan keagungan Tuhan tidak akan bertambah jika semua umat melakukan kewajibanya.


Ahmad Ariefuddin
Yogyakarta, 21 April 2015

Kebersaam Keluarga





Habis gelap terbitlah terang, itu adalah kata-kata mutiara dari Pahlawan wanita indonesia yaitu Ibu kita Kartini. Bukan hanya pahlawan indonesia saja tapi pahlawan di keluargaku juga pernah memberikan kata-kata mutiara yang masih teringat sampai saat ini. Ya dulu ibuku pernah berkata, “banyak-banyaklah membaca maka kamu akan bisa menulis, dan banyak-banyaklah menulis maka kamu akan ditulis”. Itulah pesan dari ibuku sewaktu beliau mengajaku ke alun-alun kota. Tepatnya pada malam jum’at keliwon. Sudah menjadi tradisi di kotaku itu setiap malam jum’at kliwon akan selalu ramai baik itu pedagang makanan, mainan, pakaian, tanaman, dll.
            Waktu itu memang hari pertama perpindahan rumah keluargaku dari kecamatan kandeman menuju karang asem. Aku sendiri waktu itu tidak begitu tau apa alasan kenapa orang tua mengajak pindah rumah. Tapi baik aku ,kakaku maupun adeku, kita semua sama, dimanapun kita berada yang penting tetap bersama. Walaupun pada saat itu jarak rumah menuju sekolah menjadi sangat jauh tapi itu tidak menjadi masalah karena ayahku sendiri menjadi guru ditempat aku sekolah jadi otomatis aku selalu berangkat ke sekolah bareng beliau dan adeku.
            Di hari pertama berada di rumah baru itulah aku merasa terjadi sesuatu yang beda. Aku tidak betah karena rumah yang sekarang lebih sempit. Dan disitulah peran seorang ibu dimulai, dimana beliau dengan rasa kepekaannya langsung mengajak aku dan adeku ke sungai yang tepat berada di sebelah rumah. Ibu dengan senyuman indahnya mengambil sandal jepit yang berada di tepi sungai dan di kasih benang pancing yang kemudian di kasihkan ke aku untuk di ceburkan ke sungai sebagai permainan perahu-perahuan. Walaupun akhirnya adeku iri dan menarik-narik sandal jepit bekas yang sedang aku mainkan tapi dengan bijak ibuku langsung memberikan solusi, yaitu ibuku mengambil bekas kulit kelapa yang bentuknya seperti bulan sabit dan seperti halnya sandal jepit tadi ibupun menalikan benang pancing di salah satu pucuknya. Dan selesailah permasalahan antara aku dan adeku. Ya mungkin itulah apa yang di sebut dengan “Bahagia itu sederhana”.
            Karena waktu hampir menjelang malam, ayah yang sedang membersihkan rumah dengan kakaku memanggil ibu yang sedang menemani aku dan adeku. Walaupun awalnya adeku enggan untuk masuk rumah tapi dengan rayuan ibuku yang penuh kasih adekupun terbujuk dengan santai. Namun adeku mau masuk rumah dengan satu syarat, yaitu nanti harus di ajak jalan-jalan. Dan ibu mendengar permintaan adeku, ibu hanya menjawab dengan senyuman. Itulah satu pelajaran besar dalam hal kecil yang bisa aku ambil dari ibuku, ia tidak banyak janji, ia cukup tersenyum, tapi soal pembuktian ibu sudah pasti mengupayakan dengan penuh antusias. Itulah kenapa ibu di beri gelar madrasah pertama, yaitu sekolah pertama bagi anak-anaknya. Ibulah yang mendidik kepribadian para anak-anaknya. Bahkan ada kata-kata bijak yang akupun menyetujuinya, yaitu bahwa “jika seorang anak rusak ahlaknya, maka itu salah ibunya tapi jika seorang anak rusak bajunya maka salahkanlah ayahnya” artinya gini, peran ibu di dalam keluarga sangatlah penting, yaitu memberikan pengajaran tentang ahlak yang baik, dan sang ayah disini di ukur secara materi karena sang ayah memang tugas utamanya mencari nafkah untuk agar bisa mencukupi kebutuhan sehari.
            Tepatnya sehabis shalat jamaah isya’, sesuai dengan permintaan adeku tadi, ibu ngajakin aku dan adeku jalan-jalan, yaitu ke alun-alun, karena kebetulan hari ini juga malam jum’at kliwon jadi di alun-alun ada tradisi yang namanya “Kliwonan”, yaitu adanya kumpulan orang yang berjualan baik itu makanan, pakaian, satwa, fauna, dll. Tapi satu tempat yang yang sudah pasti di datangi ibu adalah penjual buku-buku bekas. Buku-buku tersebut di jual di atas 1 lembar koran yang di jadikan alasnya. Nah untuk ibu sendiri saya masih ingat sampai saat ini, beliau pasti membeli majalah bekas yang isinya tentang kisah-kisah inspirasi, resep makanan, dan kisah tentang para tokoh emansipasi wanita. Nah untuk adeku sendiri karena waktu itu masih kelas 2 SD, iya hanya ngambil buku yang isinya gambar-gambar binatang, ya semacam komik tentang kisah-kisah si kancil, tapi giliran mau di beli’in ia pasti enggan membacanya. Nah kemudian aku sendiri karena waktu itu masih kelas 5 SD, aku hanya melihat buku dari covernya, jika di cover itu gambar menarik menurut aku, pasti aku ambil kemudian aku buka-buka, tapi akupun masih ingat buku pertama yang aku beli adalah buku yang berjudul “Hidayah”, yaitu buku yang isinya kisah-kisah orang-orang yang berbuat jahat terus pada akhirnya kena azab. Mulai dari ketika di kubur, kuburannya keluar kalajengking, ada yang di kubur terus kuburannya meledak, dll. Dan disitu jugalah satu pelajaran penting yang sampai saat ini masih aku pedomani, yaitu tentang pentingnya membaca. Karena ibukupun pada waktu itu tidak menyuruhku untuk membaca, tapi ia memberikan contoh. Dan ketika dirumah, di waktu istirahat setelah capek menjahit ibu menggunakan waktu rehatnya untuk membaca. Dalam perkara itu aku mampu untuk memetik satu pesan penting bahwa “satu contoh lebih baik dari pada sejuta nasehat”.
            Pelajaran yang bisa aku petik dari kebersamaan bersama ibu memang sangatlah banyak, tapi satu di antaranya adalah pentingnya membaca. Dan pelajaran itu aku pegang selama aku menjalani dalam Sekolah Menengah Kejuruan. Tepatnya sewaktu kelas 2 aku cukup sering ke perpustakaan sekolah, awalnya hanya belajar huruf steno dengan penjaga perpustakaan yaitu sebut saja ibu sinta, ia wanita yang berpengaruh dalam dalam kehidupan juga. Karena ia juga mengajarkan pentingnya membaca. Beliau sendiri adalah alumni PGRI semarang. Karena ia pun sering bercerita tentang masa lalunya kepada aku yang pada saat itu sedang membantu memasang buku dengan sampul plastik.
            Dan kebiasaan membacaku memuncak sewaktu kelas 3, yaitu di saat ada jam tambahan. Hampir setiap hari aku tidak pernah mengikutinya, karena aku hanya masuk di awalnya saja. Dan di hari-hari selanjutnya aku sering pergi ke perpustakaan kabupaten. Akupun masih sangat ingat saat itu aku sering bolos jam tambahan dan pergi ke perpustakaan bareng temen sekelasku yaitu Hadi. Bukan karena dia juga suka membaca tapi lebih dari itu karena dia punya motor yang bisa aku jadikan tebengan menuju ke perpustakaan. Saat itu aku lebih suka pada buku-buku biografi. Mulai dari biografinya albert einstein, newton, soekarno, dan tokoh-tokoh terkemuka lainnya. Sementara hadi sendiri ia sering membaca majalah yang isinya updete dunia olahraga, tapi satu olahraga yang dia gemari adalah olahraga lari karena dia memang atlit lari yang pernah mewakili sekolahku dalam perlombaan antar sekolah. Tapi hal yang tak pernah ia lewati yaitu tulisan yang ada di bagian paling akhirnya pada majalah yaitu tentang ramalan bintang. Pada waktu itu hidupnya sangat terpengaruh oleh apa yang ada di ramalan bintang itu. semisal sewaktu ia telat sekolah terus di hukum lari mengelilingi lapangan, ia langsung ngomong ke aku “Rif, ini bener kaya yang di katakan Romeo (Peramal bintang dalam majalah), kemaren ia menulis bahwa Libra pada minggu-minggu ini akan mendapatkan musibah”. Mendengar penjelasan Hadi, aku mengiyakannya. Itu demi menjaga persahabatan kita, karena jika aku membatah ucapannya terus siapa lagi yang mau mengantarku ke perpustakaan (ucapku dalam hati).


Sabtu, 25 April 2015

Prinsip komparasi



Jika dalam suatu hubungan wanita di sakiti dalam satu hal, maka coba bersabarlah, tapi jika sudah berulangkali di sakiti dalam hal yang sama ,maka meninggalkan adalah sebuah keharusan. Begitupun sebaliknya.  karena
“JIKA KESABARAN TAK CUKUP MENYADARKAN, MUNGKIN KEHILANGAN AKAN MENYADARKAN “

Sabar memang tidak ada batasnya, tapi penjajahan di atas muka bumi harus di hapuskan !!!

Tukang Ojek

SMA adalah masa paling indah dalam kehidupan. tapi banyak yang mengartikan kata "indah" sebagai sesuatu yang membahagiakan. padahal jika kita memperhatikan lebih dalam disitu maksud dari kata "indah" adalah suatu sumber kebahagiaan. artinya gini hidup itu kadang di atas kadang di bawah, maksudnya kadang kita juga mengalami kesulitan tapi juga pasti mengalami kemudahan, kadang kita mengalami di bohongi tapi juga pasti pernah membohongi, kadang kita pernah menyalahkan tapi pasti kita juga pernah berbuat salah, kadang kita pernah disakiti tapi pasti kita juga pernah menyakiti. nah itulah sedikit contoh dari apa yang di maksud dari kata "indah" itu tadi. indah itu ada dua bagian yang tidak bisa dipisahkan. semisal kenapa kita di sakiti orang, itu agar kita tau rasanya di sakiti itu seperti apa?. nah ketika disakiti itulah kita bisa mengambil kesimpulan, kita dapat membedakan mana orang yang bodoh dan mana yang cerdas, karena orang yang cerdas pasti bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian dalam hidupnya. semisal tadi ketika ia disakiti karena di bohongi, dalam kejadian itu orang cerdas dapat mengambil hikmah, yaitu gimana rasanya kalau di bohongi, yang pada akhirnya membuat orang cerdas itu tidak pernah membohongi orang lain.

nah sehubungan dengan kata "indah" dalam masa-masa SMK, saya akan menceritakan sedikit kisah yang dulu pernah saya alami. yaitu sewaktu kelas 3 SMK semester pertama.
setelah dari awal kelas 1 sampai awal kelas 3 ini aku terus gonta ganti pacar, nah disinilah beberapa bulan sebelum aku menghadapi Ujian Nasional aku merasa dihina oleh salah satu dari temen se angkatanku, namun beda jurusan. tepatnya ketika aku sedang menunggu pacarku yang sedang mengikuti jam tambahan. waktu itu aku menunggu di kursi panjang yang berada di gerbang sekolah. di saat aku duduk di kursi , dari dalam sekolah keluarlah temenku yang bernama "Timur", sebelum si Timur keluar dari gerbang ia terlebih dahulu duduk di motorku yang aku parkir tetap di depanku. nah ketika dia duduk di motorku, sambil memainkan HPnya dia ngomong.
"ngenteni genda'anmu po? (nunggu pacarmu ya) tanya si timur
"*aku nganggung-ngangguk sambil diam*
"heh la koe kok gelem di dadeke tukang ojek karo genda'anmu (heh la kamu kok mau di jadikan tukang ojek sama pacarmu) ucap si Timur sambil memukul tanganku
"asem koe, boyband lekong" *lekong : banci* cetusku sambil mau membalas pukulan dia , namun dia sudah keburu lari.

pada saat itu aku sangat marah ketika mendengar kata "TUKANG OJEK", karena pada saat itu dalam fikiranku "TUKANG OJEK" itu identik dengan orang yang bisa di suruh kemana yang kita mau, ya bahasa kasarnya kita sedang di jajah lah. ditimbah dengan pada saat itu umurku masih 16 tahunan, jadi akupun hanya bisa menyerap apa yang orang lain katakan secara mentah-mentah tanpa berfikir apakah itu benar atau salah. justru pada saat itu aku justru membalah perkaan si Timur dengan hinaan, aku menghina dia dengan kata boyband lekong, boyband : kelompok group vocal laki-laki yang pada saat itu di anggap seperti laki-laki yang berlagak seperti perempuan, di tamabah kata lekong: banci atau laki-laki yang menyerupai perempuan. jadi dua kata tersebut dapat di artikan sebagai seorang laki-laki yang seperti perempuannya sudah double, sudah sangat parah. 

Tugas Wawancara Tourist Eropa

Sabtu, 25 April 2015

Warung Gudek jl.Malioboro

Kajian Rutin MasKam UGM

Ustad Bayu

Ini adalah kegiatan kajian rutin, yaitu setiap 3 bulan sekali. dan sekarang Sabtu 25 april 2015 kajian yang bertema Tauhid inipun kembali di gelar di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada. dan seperti biasa di mulai pukul 08.00 sampai 12.00. dan untuk pengisi acara utama sendiri tidak pernah berganti, yaitu beliu A'a Gym, tapi sebelum beliau memulai kajiannya, sebelumnya di buka dulu oleh Ustad-ustad lain yang berganti-ganti. dan untuk kajian pada hari ini ustad pembuka adalah Ustad Bayu.

A'a Gym

Review "Baik buruknya kejadian dalam hidup yang kita alami, itu sumbernya mutlak dari kita sendiri"