Burung gagak
merupakan burung yang bulunya berwana hitam mengkilap. Dan di sebagian
masyarakat menganggap bahwa jika di atas rumahnya ada burung Gagak atau burung
Gagak itu terus mengitari rumah maka salah satu dari penghuni rumah itu akan
meninggal dunia. Itu adalah contoh mistik dari sebagian kecil dari burung
Gagak. Nah tapi dalam tulisan kali ini saya tidak akan membahas tentang mitos
tentang burung Gagak tapi saya akan memberikan fakta tentang burung Gagak yang
bisa kita ambil hikmahnya.
Pertama,
hampir semua orang tahu bahwa burung Gagak itu berbulu hitam pekat dan bermata
hitam dengan tatapan tajamnya, namun hampir sedikit orang yang tahu bahwa bayi
burung Gagak itu bulunya berwana putih, nah dari situlah induk sang bayi burung
Gagak enggan mengasuh, memberi kehangatan, bahkan enggan memberi makan kepada
anaknya itu. itu terjadi karena sang Induk burung Gagak mengira bahwa itu bukan
anaknya, karena bulunya yang berwarna putih itu menjadi berbeda dengan bulu
sang induk yang berwarna hitam pekat. Ya induk burung Gagak hanya mengengkrami
telur sampai menetas, lalu setelah menetas sang induk langsung pergi dari sarangnya
dan meniggalkan anaknya tersebut. Lalu munculah pertanyaan, “Lalu bagaimana
bayi burung Gagak bisa bertahan hidup?” dan jawabanya adalah karena tangan
Tuhan. disituah kuasa Ilahi bertindak karena Tuhan memberi suatu aroma yang
keluar dari bayi burung Gagak yang membuat serangga-serangga kecil, nyamuk,
ulat, dll mendekat. Dan distulah sumber makanan sang bayi burung Gagak yang
sudah di beri oleh Tuhan. Sang bayi burung Gagak tidak perlu keluar dari sarang
untuk mencari makanan karena dengan sendirinya makanan akan mendekatinya. Sampai
akhirnya bulunya yang berwarna putih rontok dan tumbuh bulu baru berwarna
hitam.
Kedua,
pelajaran apakah yang bisa kita ambil dari kisah perjalan hidup burung Gagak
itu?, yang paling penting kita harus sadar bahwa Tuhan tidak tidur. Tuhan
mencintai setiap mahluknya. Jadi Tuhan tidak akan membiarkan mahluk kesusahan,
itu sesuai dengan firman-Nya yaitu “Di dalam kesulitan pasti ada kemudahan”. Maka
dari itu kita sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, janganlah
mengecewakan Tuhan dengan berputus asa. Karena setiap masalah pasti ada hikmah
yang bisa kita ambil. Pada akhirnya kita harus tetap mengingat Tuhan di saat
suka maupun duka.
Yogyakarta 09 Juni 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar