Senin, 08 Juni 2015

Belajar dari burung Gagak






                Burung gagak merupakan burung yang bulunya berwana hitam mengkilap. Dan di sebagian masyarakat menganggap bahwa jika di atas rumahnya ada burung Gagak atau burung Gagak itu terus mengitari rumah maka salah satu dari penghuni rumah itu akan meninggal dunia. Itu adalah contoh mistik dari sebagian kecil dari burung Gagak. Nah tapi dalam tulisan kali ini saya tidak akan membahas tentang mitos tentang burung Gagak tapi saya akan memberikan fakta tentang burung Gagak yang bisa kita ambil hikmahnya.

                Pertama, hampir semua orang tahu bahwa burung Gagak itu berbulu hitam pekat dan bermata hitam dengan tatapan tajamnya, namun hampir sedikit orang yang tahu bahwa bayi burung Gagak itu bulunya berwana putih, nah dari situlah induk sang bayi burung Gagak enggan mengasuh, memberi kehangatan, bahkan enggan memberi makan kepada anaknya itu. itu terjadi karena sang Induk burung Gagak mengira bahwa itu bukan anaknya, karena bulunya yang berwarna putih itu menjadi berbeda dengan bulu sang induk yang berwarna hitam pekat. Ya induk burung Gagak hanya mengengkrami telur sampai menetas, lalu setelah menetas sang induk langsung pergi dari sarangnya dan meniggalkan anaknya tersebut. Lalu munculah pertanyaan, “Lalu bagaimana bayi burung Gagak bisa bertahan hidup?” dan jawabanya adalah karena tangan Tuhan. disituah kuasa Ilahi bertindak karena Tuhan memberi suatu aroma yang keluar dari bayi burung Gagak yang membuat serangga-serangga kecil, nyamuk, ulat, dll mendekat. Dan distulah sumber makanan sang bayi burung Gagak yang sudah di beri oleh Tuhan. Sang bayi burung Gagak tidak perlu keluar dari sarang untuk mencari makanan karena dengan sendirinya makanan akan mendekatinya. Sampai akhirnya bulunya yang berwarna putih rontok dan tumbuh bulu baru berwarna hitam.


                Kedua, pelajaran apakah yang bisa kita ambil dari kisah perjalan hidup burung Gagak itu?, yang paling penting kita harus sadar bahwa Tuhan tidak tidur. Tuhan mencintai setiap mahluknya. Jadi Tuhan tidak akan membiarkan mahluk kesusahan, itu sesuai dengan firman-Nya yaitu “Di dalam kesulitan pasti ada kemudahan”. Maka dari itu kita sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, janganlah mengecewakan Tuhan dengan berputus asa. Karena setiap masalah pasti ada hikmah yang bisa kita ambil. Pada akhirnya kita harus tetap mengingat Tuhan di saat suka maupun duka.



Yogyakarta 09 Juni 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar