Minggu, 24 Mei 2015

Permudah Jangan Dipersulit



                Penulis berpesan kepada para pemuda agar meninggalkan sikap memberat-beratkan diri dan berlebih-lebihan dalam beragama. Usahakanlah tetap berada pada posisi tengah dan membuat kemudahan-kemudahan, khususnya terhadap masyarakat umum yang hanya mampu menjalankan agama sebatas kemampuan orang-orang awam karena mereka berbeda dengan kalangan khusus (ahli wara’ dan takwa). Memang di anjurkan agar seorang mengambil sesuatu atau sejumlah masalah dengan ekstra hati-hati dan paling aman. Akan tetapi, terus menerus bersikap ketat dan meninggalkan kemudahan-kemudahan akan membuat agama ini terkesan sebagai “kumpulan hal-hal sulit yang menuntut kehati-hatian”, dan yang menonjol adalah aspek-aspek yang berat dan sulit. Padahal Allah menghendaki kemudahan dan keluasan terhadap hamba-hamba-Nya.

                Orang yang mau merenungkan ayat-ayat Al-Qur’an dan As-sunnah serta petunjuk para sahabat niscahya akan menemui bahwa teks-teks itu mengajak kita untuk membuat kemudahan dan membuang hal-hal yang memberatkan serta menjauhkan diri dari sikap mempersukar hamba Allah.  Hendaklah kita mau merenungi ayat-ayat berikut:

1.       “Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu”. (al-Baqarah : 185)

2.       “Allah tidak hendak menyulitkanmu, tetapi Dia hendak membersihkanmu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu... (Al-Maidah : 6)

3.       “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia di jadikan bersifat lemah”. (an-Nisa’ :28)

Ahmad Ariefuddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar