Minggu, 09 Agustus 2015

RENUNGAN DAN NASEHAT..


ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ:
“ ﻓﺮِّﻍ ﺧﺎﻃﺮﻙ ﻟﻠﻬﻢ ﺑِﻤَﺎ ﺃُﻣﺮﺕ ﺑِﻪِ، ﻭَﻟَﺎ ﺗﺸﻐﻠﻪ ﺑِﻤَﺎ ﺿﻤﻦ ﻟَﻚ، ﻓَﺈِﻥ ﺍﻟﺮﺯﻕ ﻭَﺍﻟْﺄَﺟَﻞ ﻗﺮﻳﻨﺎﻥ ﻣﻀﻤﻮﻧﺎﻥ، ﻓَﻤَﺎ ﺩَﺍﻡَ ﺍﻟْﺄَﺟَﻞ ﺑَﺎﻗِﻴﺎ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﺮﺯﻕ ﺁﺗِﻴَﺎ،
ﻭَﺇِﺫﺍ ﺳﺪ ﻋَﻠَﻴْﻚ ﺑِﺤِﻜْﻤَﺘِﻪِ ﻃَﺮِﻳﻘﺎ ﻣﻦ ﻃﺮﻗﻪ، ﻓﺘﺢ ﻟَﻚ ﺑﺮﺣﻤﺘﻪ ﻃَﺮِﻳﻘﺎ ﺃَﻧْﻔَﻊ ﻟَﻚ ﻣِﻨْﻪُ،
ﻓﺘﺄﻣّﻞ ﺣَﺎﻝ ﺍﻟْﺠَﻨِﻴﻦ ﻳَﺄْﺗِﻴﻪِ ﻏﺬﺍﺅﻩ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟﺪَّﻡ ﻣﻦ ﻃَﺮِﻳﻖ ﻭَﺍﺣِﺪَﺓ، ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟﺴُّﺮَّﺓ، ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺧﺮﺝ ﻣﻦ ﺑﻄﻦ ﺍﻟْﺄُﻡ، ﻭﺍﻧﻘﻄﻌﺖ ﺗِﻠْﻚَ ﺍﻟﻄَّﺮِﻳﻖ، ﻓﺘﺢ ﻟَﻪُ ﻃَﺮِﻳﻘﻴﻦ ﺍﺛْﻨَﻴْﻦِ، ﻭﺃﺟﺮﻯ ﻟَﻪُ ﻓﻴﻬﻤَﺎ ﺭﺯﻗﺎ ﺃﻃﻴﺐ ﻭﺃﻟﺬ ﻣﻦ ﺍﻷﻭﻝ: ﻟَﺒَﻨًﺎ ﺧَﺎﻟِﺼﺎ ﺳﺎﺋﻐﺎ،
ﻓَﺈِﺫﺍ ﺗﻤﺖ ﻣُﺪَّﺓ ﺍﻟﺮَّﺿَﺎﻉ، ﻭﺍﻧﻘﻄﻌﺖ ﺍﻟﻄﺮﻳﻘﺎﻥ ﺑﺎﻟﻔﻄﺎﻡ، ﻓﺘﺢ ﻃﺮﻗﺎً ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔ ﺃﻛﻤﻞ ﻣِﻨْﻬَﺎ، ﻃﻌﺎﻣﺎﻥ ﻭﺷﺮﺍﺑﺎﻥ، ﻓﺎﻟﻄﻌﺎﻣﺎﻥ ﻣﻦ ﺍﻟْﺤَﻴَﻮَﺍﻥ ﻭﺍﻟﻨﺒﺎﺕ، ﻭﺍﻟﺸﺮﺍﺑﺎﻥ ﻣﻦ ﺍﻟْﻤِﻴَﺎﻩ ﻭﺍﻷﻟﺒﺎﻥ ﻭَﻣَﺎ ﻳُﻀَﺎﻑ ﺇِﻟَﻴْﻬِﻤَﺎ ﻣﻦ ﺍﻟْﻤَﻨَﺎﻓِﻊ ﻭﺍﻟﻤﻼﺫ.
ﻓَﺈِﺫﺍ ﻣَﺎﺕَ ﺍﻧْﻘَﻄَﻌﺖ ﻋَﻨﻪُ ﻫَﺬِﻩ ﺍﻟﻄّﺮﻕ ﺍﻟْﺄَﺭْﺑَﻌَﺔ، ﻟﻜﻨﻪ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻓﺘﺢ ﻟَﻪُ ﺇِﻥ ﻛَﺎﻥَ ﺳﻌﻴﺪﺍ ﻃﺮﻗﺎ ﺛَﻤَﺎﻧِﻴَﺔ، ﻭَﻫِﻲ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏ ﺍﻟْﺠﻨَّﺔ ﺍﻟﺜَّﻤَﺎﻧِﻴﺔ ﻳﺪْﺧﻞ ﻣﻦ ﺃَﻳﻬَﺎ ﺷَﺎﺀَ، ﻓَﻬَﻜَﺬَﺍ ﺍﻟﺮﺏ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻟَﺎ ﻳﻤْﻨَﻊ ﻋَﺒﺪﻩ ﺍﻟْﻤُﺆﻣﻦ ﺷَﻴْﺌﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﻭﻳﺆﺗﻴﻪ ﺃﻓﻀﻞ ﻣِﻨْﻪُ ﻭﺃﻧﻔﻊ ﻟَﻪُ،
ﻭَﻟَﻴْﺲَ ﺫَﻟِﻚ ﻟﻐﻴﺮ ﺍﻟْﻤُﺆﻣﻦ، ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻳﻤﻨﻌﻪُ ﺍﻟْﺤَﻆ ﺍﻟْﺄَﺩْﻧَﻰ ﺍﻟﺨﺴﻴﺲ، ﻭَﻟَﺎ ﻳﺮﺿﻰ ﻟَﻪُ ﺑِﻪِ، ﻟﻴﻌﻄﻴَﻪ ﺍﻟْﺤَﻆ ﺍﻟْﺄَﻋْﻠَﻰ ﺍﻟﻨﻔﻴﺲ .
[ ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻻﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ ﺹ57 ]
Al Imam Al 'Allaamah Ibnul Qayyim rahimahullahu ta'ala:
“Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang.
Jika Allah -dengan hikmahNya-berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti -dengan rahmatNya- membukan jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.
Renungkanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar. Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya dua jalan rezeki yang lain [yakni dua puting susu ibunya], dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu; rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.
Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Allah membuka empat jalan rezeki lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya; yaitu dua makanan dan dua minuman. Dua makanan = dari hewan dan tumbuhan. Dan dua minuman = dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan
kepadanya.
Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rezeki ini, Namun Allah subhanahu membuka baginya -jika dia hamba yang beruntung- delapan jalan rezeki, itulah pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari mana saja dia kehendaki. Dan begitulah Allah subhanahu,Dia tidak menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu, kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih utama dan lebih bermanfaat baginya.
Dan itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin, karenanya Dia menghalanginya dari bagian yang rendahan dan murah, dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya, untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga.”
Al Fawaaid libnil Qayyim hal. 57

Tidak ada komentar:

Posting Komentar